Financeroll – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (23/7) pagi hingga siang bergerak menguat sebesar 131 poin menjadi Rp 11.475 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.606 per dolar AS.
Munculnya euforia pelaksanaan pemilihan umum presiden (pilpres) yang berjalan cukup kondusif menjadi faktor penggerak mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS. Meski sempat ada sentimen negatif menyusul penolakan hasil rekapitulasi pilpres dari salah satu kubu calon presiden, namun hal itu tidak terlalu mengganggu euforia pasar.
Diperkirakan euforia pilpres akan berakhir setelah data ekonomi kuartal II 2014 diumumkan pada awal Agustus mendatang. Diharapkan data ekonomi domestik mencatatkan perbaikan sehingga tren kenaikan rupiah berlanjut. Data ekonomi Indonesia pada kuartal II 2014 mencatatkan hasil lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,2 persen year on year (yoy).
Sementara itu, konflik di Ukraina dan Gaza dapat segera mereda sehingga tidak menambah kekhawatiran investor untuk masuk ke pasar berisiko. Sebagian pelaku pasar masih akan tertuju ke perkembangan geopolitik di Ukraina dan Gaza. Meningkatnya tensi konflik itu berpotensi mendorong sentimen risk aversion atau hindar risiko terutama pada pasar keuangan berisiko di Asia, salah satunya Indonesia. [geng]
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind