Putusan Fed Hijaukan Pasar Saham Asia

INILAHCOM, TOkyo – Investor Asia mengirim ekuitas saham ke tingkat lebih tinggi pagi ini sebagai indikasi dari respon Federal Reserve dalam melawan inflasi.

Setelah The Fed memutuskan menaikkan tingkat suku bunga di kisaran antara 0,75% dan 1%, pihak The Fed mengatakan akan ada kenaikan seperempat poin lebih di tahun ini. Akibatnya, harga obligasi naik dan dolar terterik 1% pada perdagangan sesi II di Amerika. Tren ini berlanjut di hari perdagangan Asia Pasifik pada Kamis (16/3/2017).

Nikkei Stock Average dibuka lebih rendah pagi ini tetapi kemudian pindah ke wilayah positif. Asuransi Dai-ichi Life dan T&D Holdings baru-baru ini sekitar 3%. Sektor ekspor seperti mobil dan elektronik juga berada di underperformed.’

“Target inflasi 2% lebih rendah dari tujuan positif,” kata Steven Friedman, ekonom senior di BNP Pasribas Investment Partners. The Fed mengindikasikan bisa mentolerir beberapa inflasi daripada bertindak agresif untuk menekannya,” tambahnya.

Dengan harapan adanya stimulus fiskal, seperti belanja infrastruktur dan pengurangan pajak dari Trump, beberapa ekonom memperkirakan The Fed akan bertindak lebih agresif.

“Namun, pimpinan The Fed, Janet Yellen menyoroti bahwa FOMC tidak membuat penilaian mengenai dampak stimulus trumponomics pada perekonomian,” kata Greg McKenna, kepala strategis pasar di forex AxiTrader yang dikutip dari marketwatch.com.

Sementara itu kekhawatiran mengenai percepatan inflasi sudah diredam dengan kemungkinan bank sentral akan segera menindaknya. Kenaikan harga di kuartal terakhir telah sedikit beranjak dari target setelah berada di tingkat undershooting selama bertahun-tahun.

Indeks Kospi naik 0,7%, melampaui level terakhir pada April 2015, dengan perusahaan baja Posco naik 3,8%. Hang Seng Index naik 1,5%.

S&P / ASX 200 naik 0,3% setelah melemahnya dolar Amerika dan meningkatkan saham komoditas. BHP Billiton dan Rio Tinto naik sekitar 3%.

Dengan keputusan The Fed yang sudah jelas dan bank sentral Jepang dan Inggris yang masih abu-abu, beberapa investor mengalihkan perhatiannya pada efek dari hasil pemilu Belanda di jajak pendapat Perancis untuk isyarat perdagangan. Hasil jajak pendapat menunjukkan kewajiban Belanda dalam memimpin politisi anti Uni Eropa.

“Kekalahan dari sayap kanan mungkin menyebabkan reaksi berantai untuk pemilihan umum Perancis,” kata kepala strategi valuta asing Nomura, Yunosuke Ikeda. [hid]
    


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*