PTPP Terbitkan Obligasi, Sahamnya Masih Dalam Tekanan

PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) menerbitkan surat utang atau medium term notes (MTN) XX. Surat utang yang diterbitkan PTPP  itu bertenor 370 hari, sehingga akan jatuh tempo pada 28 Maret 2015.

Mekanisme dan wilayah penawaran MTN XX ini ditawarkan melalui penawaran terbatas (private placement) di wilayah Indonesia. Pihak-pihak yang telah membeli MTN XX ini adalah satu investor institusi senilai Rp 75 miliar.

Dari laporan keuangan PTPP tahun 2013 menunjukan  bahwa perusahaan terus konsisten mencetak kenaikan laba dan pendapatan penjualan dari tahun ke tahun. Selain itu dapat dilihat juga dalam laporan arus kas PTPP pada tahun yang sama tercatat surplus pada arus kas operasionalnya melonjak tajam jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan kinerja perusahaan yang cemerlang pada tahun tersebut. Demikian juga dengan ROA dan ROE PTPP masing-masing sebesar 3,39% dan 21,21%.

Oleh karena itu, aksi perseroan ini dinilai langkah mencari pendanaan untuk melakukan serangkaian ekspansi untuk mengulang catatan tahun 2013 lalu yang  dirasa memiliki dasar fundamental yang baik  dengan melihat setiap progress yang dialami perusahaan dari tahun ke tahun.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham akhir pekan ini, Jumat (21/3/14), saham PTPP dibuka naik 10 poin ke level 1745.  Namun pergerakankannya terus tertekan dikisaran 1730-1770 Dengan volume awal perdagangan saham PTPP mencapai 4.2 juta lot saham dan terus bertambah.

Melihat indikator teknikal, harga saham PTPP saat cenderung bergerak melemah sejak awal pekan ini terkoreksi akibat aksi ambil untung paska penguatan tajam di akhir pekan lalu dimana indikator MA sejajar bolinger band tengah yang terlihat melebar, indikator stochastic yang saat ini telah turun masih berada di aren jenuh beli di level 86%, diprediksi PTPP masih akan mengalami pelemahan.

Hal ini mengindikasikan harga PTPP saat ini masih dalam tekanan. Indikator ADX bergerak menguat ketika  +DI menunjukan bergerak melemah di level 37.1.  Dengan kondisi teknikalnya, maka diperkirakan harga belum mampu untuk bangkit di level support Rp 1575 hingga resistance Rp 1852.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*