PT UNSP Gabungkan Saham 10 Lembar Jadi 1

INILAHCOM, Jakarta – PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) akan melakukan reverse stok split untuk meningkatkan perbaikan struktur permodalan dan peningkatan produktivitas aset perseroan. Utang UNSP Rp9,1 triliun.

Direktur UNSP, Andi W Setianto mengatakan reverse stok split dengan cara menggabungkan saham. Harapannya dapat memperbaiki likuiditas perdagangan saham yang sejak 2013 berada di level Rp50 per saham. Aksi korporasi ini dinilai akan mampu mendapatkan harga wajar di pasar reguler bursa.

“Aksi ini untuk kepentingan perseroan dan investor. Justru kami mengedepankan kepentingan investor. Kami memperhatikan kepentingan 16.795 pemegang saham publik dengan komposisi 83 % pemegang saham lokal di 120 perusahaan sekuritas dan wali amanat,” ujar dia di Jakarta, Selasa (18/10/2016).

Lebih lanjut dia menjelaskan, penggabungan setiap 10 saham nominal Rp100 menjadi 1 saham dengan nominal Rp1000 per saham.
Ia mengatakan aksi ini juga upaya komunikasi dengan kreditur dalam rangka restrukturisasi pinjaman. Dengan kata lain reverse stok split 10:1

Dengan penggabungan saham, diharapkan dia, harga bisa di atas Rp50, sehingga dapat diperdagangkan di pasar reguler. Tanpa itu hanya bisa di pasar negoisasi yang taksir hanya 20.

“Ini membutuhkan persetujuan dari pemegang saham, karena itu perseroan akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa pada Senin 31 Oktober 2016. Penggabungan saham tidak akan mengubah modal ditempatkan dan disetor termasuk kepemilikan saham,” jelas dia. [hid]
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*