PT Semen Indonesia Mengandalkan Pinjaman Sindikasi Senilai Rp1,9 Triliun


shadow

Financeroll – Perusahaan pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mengincar pinjaman perbankan untuk mendanai belanja modal tahun ini yang meningkat menjadi Rp7 triliun.

Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman mengatakan dari kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp7 triliun, perseroan mengandalkan pinjaman sindikasi senilai Rp1,9 triliun.

Sebanyak Rp1 triliun dari sisa fasilitas kredit Bank Mandiri, sisanya kas internal.

Tercatat, hingga September 2014, kas dan setara kas SMGR mencapai Rp3,6 triliun. Manajemen memutuskan untuk meningkatkan belanja modal menjadi Rp7 triliun dari sebelumnya Rp5 triliun.

Sementara itu, sepanjang tahun lalu, manajemen menargetkan pertumbuhan bisnis semen mencapai 3%-4%, lebih rendah dari pertumbuhan industri yang mencapai 6%.

Pertumbuhan pendapatan SMGR mencapai sekitar 10%, sedangkan laba bersih tumbuh 3%-6%, masih dihitung.

Adapun, proyeksi tahun ini, manajemen SMGR optimistis akan terjadi peningkatan permintaan semen pasca Pemilu lalu. Tahun lalu, permintaan semen sedikit terkoreksi akibat adanya proses Pemilu.

Peningkatan permintaan pada tahun ini dapat mengerek penjualan semen hingga 5%-6% hingga akhir tahun. Akan tetapi, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan berpengaruh terhadap kinerja perseroan.

Depresiasi rupiah akan mempengaruhi biaya operasional perseroan. Diperkirakan fluktuasi kurs akan berdampak hingga 9%-10% dari total biaya SMGR.

Asumsinya, kurs rupiah pada level Rp12.500/dolar AS, akan berpengaruh pada impor gypsum, trah, kertas kantong, dan suku cadang mesin. Tahun lalu, pengaruh kurs rupiah mencapai 7%-8%.

Tapi juga ada yang lebih dipengaruhi oleh Euro, bukan dolar AS. Seperti pembuatan pabrik Rembang dan Indarung itu banyak bahan harga Euro.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*