PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Hadapi Tantangan Bisnis Pelayaran


shadow

Financeroll – PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk. (BBRM) memperkirakan akan menghadapi banyak tantangan bagi industri pelayaran pada tahun ini, melanjutkan tekanan yang sudah berlangsung sejak akhir 2013.

Direktur BBRM Sean Lee Yun Feng mengatakan hal itu didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan turunnya harga minyak di pasaran. Selain itu, pembatasan izin ekspor mineral mentah juga semakin terasa dampaknya

“Tahun ini menjadi tahun yang menantang. Saya tidak bisa mengatakan kinerja perseroan akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Walaupun begitu, kami sudah mempersiapkan diri untuk menangkap peluang yang ada dengan perencanaan jangka panjang,” ungkapnya saat paparan publik.

Dia melanjutkan penambahan jumlah kapal penunjang lepas pantai yang sudah dipersiapkan pada akhir tahun lalu merupakan bagian dari strategi BBRM dalam menghadapi tantangan ke depan.

Kendati terdapat risiko besar, perseroan melihat terdapat peluang pertumbuhan permintaan di sektor ini seiring dengan perbaikan kondisi perekonomian ke depannya.

Selain itu, rencana pemerintah yang memperkuat poros maritim turut diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ke depannya.

Di sisi kinerja, pendapatan BBRM sepanjang 2014 menciut 8,94% secara year-on-year menjadi US$33,94 juta dari sebelumnya US$37,28 juta. Laba bersih bahkan anjlok hingga 99,27% menjadi hanya US$39.817.

Laba bersih tertekan oleh besarnya pos beban. Beban langsung naik dari US$23,74 juta ke posisi US$27,11 juta. Sementara, beban usaha meningkat 22,61% menjadi US$3,25 juta.

Sebanyak 43,23% revenue, sekitar US$14,67 juta, berasal dari bisnis kapal tunda dan tongkang. Sementara, US$19,27 juta lainnya diraih dari bisnis armada penunjang lepas pantai.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*