PT Metropolitan Land Gandeng Empat Investor Baru


shadow

Financeroll – PT Metropolitan Land Tbk (MTLA/Metland) kembali menggandeng investor asing. Saat ini perseroan tengah menjajaki empat perusahaan guna mencari mitra strategis mengembangkan mal di kawasan Metland Cyber City, Tangerang, Banten.

Direktur Operasional Metland Thomas J Angfendy, mengatakan tiga mitra tersebut berasal dari Singapura, Thailand, dan Korea. Sementara satu lagi berasal dari Amerika atau Eropa.

Saat ini perseroan tengah melangsungkan proses penawaran awal (preliminary). ‘Sama-sama masih mempertimbangkan, tapi kelihatannya yang paling terakhir masuk yang paling serius,’ kata dia, di Jakarta, pekan lalu.

Thomas menjelaskan, bentuk kerja sama yang akan dijalani tergantung pada kesepakatan. Saat ini perseroan menawarkan dua opsi kerja sama.

Pertama, perseroan dan mitra strategis bakal bersama-sama mengembangkan mal dengan skema perusahaan patungan (join venture/JV). Kedua, yakni skema master lease, dimana perseroan akan menyewakan seluruh lahan mal kepada mitra strategis.

‘Kami hanya deal dengan satu mitra. Kami sudah punya akses yang strategis untuk mal di Metland Cyber City, untuk mitra sengaja kami cari asing yang sudah berpengalamlan mengembangkan mal,’ papar dia.

Menurut Thomas, perseroan menargetkan kesepakatan dengan mitra strategis akan segera tercapai pada 2016. Hingga kini, perseroan masih membuka peluang penawaran bagi mitra strategis lainnya yang berminat.

Disinggung soal nilai investasi, Thomas mengatakan belum dapat menaksir besaran untuk mengembangkan mal di atas lahan seluas 5 hektare (ha) tersebut. ‘Semua masih tergantung kesepakatan. Tapi Metland intinya menawarkan harga tidak kurang dari 20 juta per meter persegi untuk JV,’ pungkas dia.

Selain mal, menurut Thomas, perseroan juga tengah menjajaki empat perusahan lokal untuk mengembangkan kawasan perkantoran di Metland Cyber City. Dua diantaranya bergerak di bidang keuangan dan percetakan. Adapun luas lahan untuk keempatnya berkisar antara 3 ribu-6ribu meter persegi. Perseroan mematok harga Rp 25 juta untuk tiap meter persegi.

Pada pekan lalu, perseroan melalui perusahaan JV anak usahanya, PT Metropolitan Karyadeka Development, telah meneken nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan mitra asal Singapura, Ascendas. Keduanya akan menggarap proyek mixed-use senilai Sin$ 300 juta. Sesuai rencana, keduanya akan membangum perkantoran, apartemen, ritel serta fasilitas pendukung lainnya di lahan seluas 9,7 ha tersebut.

Pembangunan akan dilakukan dalam beberapa tahap. Pembangunan tahap pertama akan dilangsungkan tahun depan dengan luas lahan 1,3 ha.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Metland Olivia Surodjo mengatakan per April 2015, penjualan (marketing sales) perseroan tercatat sebesar Rp 345 miliar, setara 26,7% target tahun ini sebesar Rp 1,29 triliun.

Adapun terkait belanja modal (capital expenditure/capex), Olivia mengatakan perseroan telah menyerap Rp 125 miliar atau setara 24% capex tahun ini sebesar Rp 520 miliar. Sekitar Rp 12,5 miliar digunakan untuk akuisisi lahan di Cibitung dan Cileungsi.

‘Tahun ini kami anggarkan Rp 41 miliar untuk akuisisi lahan berarti sudah terpakai sekitar 30%. Itu khusus untuk akuisis eksisting proyek, karena akusisi lahan di luar itu tidak bisa diprediksi berapa banyak,’ jelas dia.

Sepanjang kuartal I-2015, Metland membukukan pendapatan sebesar Rp 223,11 miliar atau tumbuh 4,11% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 214,3 miliar. Sementara, laba bersih perseroan tercatat naik 11,5% menjadi Rp 59,7 miliar dari sebelumnya Rp 53,52 miliar.

Adapun, return on asset (ROA) Metland tercatat sebesar 1,85%. Sedangkan, return on equity (ROE) yakni sebesar 2,86%. Lalu, debt on equity ratio (DER) perseroan tercatat sebanyak 0,54 kali. Pada perdagangan akhir pekan, harga saham Metland ditutup pada level Rp 415 atau sama dengan perdagangan hari sebelumnya. Level tersebut mencerminkan price to earning ratio (PER) sebesar 11,66 kali.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*