PT Krakatau Steel Mengincar Pinjaman Senilai US$80 Juta


shadow

Financeroll – Perusahaan pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. tengah mengincar pinjaman senilai total US$80 juta setara dengan Rp1 triliun untuk membangun proyek pembangkit listrik.

Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim mengatakan perseroan berencana untuk mengincar pinjaman dari perbankan dalam negeri. Pinjaman tersebut akan direalisaikan pada tahun ini.

Kebutuhan dana total US$80 juta, akan dipinjam dari perbankan dan lembaga keuangan dalam negeri.

Pendanaan tersebut akan digunakan untuk pembangunan proyek pembangkit listrik 2×80 Megawatt. Saat ini, perseroan tengah mengkaji upaya pendanaan dan perizinan internal perseroan.

Proyek pembangkit listrik tersebut akan dimulai paling cepat tahun ini dan diperkirakan akan rampung dalam waktu 2 tahun. Perseroan belum berminat untuk menerbitkan obligasi pada tahun ini sebagai opsi pendanaan.

Sementara itu, emiten berkode saham KRAS tersebut mendapatkan suntikan modal melalui penyertaan modal negara (PMN). Pemerintah menyuntik KRAS sebesar Rp956,49 miliar yang berasal dari kapitalisasi laba berjalan periode Januari-Juni 2010 sebelum digelar initial public offering/IPO pada 2010.

Dia mengungkapkan, PMN dari pemerintah tersebut hanya berupa pencatatan dan pembukuan. Sehingga, KRAS tidak meraih dana segar dari PMN yang dilakukan oleh pemerintah tersebut.

Mengacu pada laporan keuangan perseroan, pendapatan perseroan turun 15,44% menjadi US$1,36 miliar pada kuartal III/2014 dari pendapatan tahun lalu yang US$1,57 miliar. Kemudian, perseroan mencatatkan rugi bersih US$117,47 juta atau naik drastis 1064,31% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencatatkan rugi US$10,09 juta.

Manajamen KRAS menyiapkan belanja modal senilai US$275 juta tahun ini. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan belanja modal tahun lalu lantaran perseroan tidak berniat ekspansi baru.

Tahun lalu, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$500 juta. Namun demikian, per September 2014 baru sekitar US$209,26 juta yang terserap. Diperkirakan, capex yang akan terserap hingga akhir tahun senilai US$320 juta-US$350 juta.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*