PT Kirana Megatara: Produktivitas Karet RI Rendah

INILAHCOM, Jakarta – Produktivitas karet Indonesia sangat rendah walaupun lahan untuk mengembangkan tanaman karet masih sangat luas.

Industri karet berkontribusi sebesar 7,80% atas pertumbuhan produksi industri manufaktur Indonesia yang membawa Indonesia berada ke posisi 9 sebagai negara dengan nilai tambah infrastruktur terbesar.

Namun sayangnya, industri karet di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan yang masih dihadapi.

Direktur Operasional PT Kirana Megatara, Daniel Tirta Kristiadi mengatakan saat ini Indonesia memiliki sejumlah tantangan yang harus dihadapi meskipun saat ini luas lahan karet di Indonesia sangat luas.

“Luas lahan karet di Indonesia sebenarnya paling luas tetapi produktivitasnya paling rendah,” kata Daniel di Gedung BEI, Senin (19/6/2017).

Untuk meningkatkan produktivitas ini, tambah Daniel, perlu dilakukan banyak pendampingan untuk para petani dalam melakukan agriculture practise. “Kedua, bagaimana melakukan replanting atau peremajaan pohon karet. Pemerintah harus terlibat karena potensinya besar sekali,” kata Daniel.

Ia mengatakan bahwa KMTR merupakan salah satu perseroan di Indonesia yang memang berkolaborasi dengan petani.  Saat ini perseroan telah bermitra dengan hampir 8.000 petani di Indonesia. Selain itu, perseroan juga berinvestasti untuk membantu replanting karet.

“Kami akan berikan bibit kepada petani binaan kita,” jelas Daniel.

Di sisi lain, perseroan saat ini sangat bergantung pada industri otomotif ditambah lagi dengan mulai maraknya produsen bank yang mulai masuk ke Indonesia sehingga semakin membuka kesempatan perseroan untuk bermitra lebih besar.

Saat ini perseoan telah bermitra dengan produsen ban kenamaan seperti Bridgestone, Continental, Cooper, Goodyear, Hankook, Kumho. Maupun Michellin, Pirelli, Sumitomo dan Yokohama. [hid]
    


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*