PT Hartadinata Abadi Kejar IPO Sebelum Lebaran

INILAHCOM, Jakarta – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Senin (12/6/2017) untuk proses penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
 
Menyusul pernyataan efektif ini, HRTA yang merupakan pabrik perhiasan emas yang berpusat di Bandung, Jawa Barat ini akan melakukan penawaran umum saham pada tanggal 13,14 dan 15 Juni 2017. Selain itu perseroan menetapkan harga penawaran saham perdana HRTA sebesar Rp300 per lembar saham dan melepas sebanyak 24% sahamnya ke publik. HRTA akan melepas 30% saham ke publik.

“Setelah masa penawaran umum, kami berharap pencatatan saham (listing) HRTA di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat terlaksana tanggal 21 Juni 2017.  Dengan demikian, seluruh proses IPO perseroan dapat diselesaikan menjelang Hari Raya Idul Fitri, sesuai dengan rencana,” kata Sandra Sunanto, Direktur Utama perseroan dalam catatan tertulisnya.

Selain itu, Sandra mengatakan bahwa penetapan floating 24% merepresentasikan kadar emas murni yang merupakan bahan baku utama produk kami dan juga filosofi perseroan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh stakeholders.

Selama periode book building yang berlangsung 10-24 Mei lalu, dengan kisaran harga Rp 285 – Rp 356 per lembar saham, rencana IPO HRTA menerima respons positif dari investor internasional dan domestik.  98% saham yang ditawarkan dialokasikan untuk penjatahan pasti (fixed allotment) pada periode book building. Sedangkan 2% saham sisanya ditawarkan kepada masyarakat melalui mekanisme pooling yang diadakan pada penawaran umum tanggal 13,14 dan 15 Juni ini.

Total saham yang ditawarkan HRTA kepada publik sebanyak 1,10 miliar lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru, dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.

Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini rencananya oleh perseroan sekitar 50% akan digunakan untuk refinancing sebagian dari pinjaman modal kerja dan 50% sisanya untuk modal kerja dengan rincian 42% untuk pembelian bahan baku,  6% untuk peremajaan dan pembelian mesin dan peralatan, dan 2% untuk aplikasi sistem e-commerce internal perseroan. [hid]
    


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*