PT Erajaya Swasembada Berharap Pertumbuhan Penjualan 6%


shadow

Financeroll – Perusahaan distributor dan ritel produk telekomunikasi, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menatap konservatif bisnis tahun ini. Perseroan hanya berharap pertumbuhan penjualan single digit, yakni sebesar 6%. Artinya, perseroan hanya mematok pertumbuhan penjualan sebesar Rp 15,32 triliun dari Rp 14,45 triliun.

CEO Erajaya Swasembada Hasan Aula menyatakan, melihat situasi makro ekonomi domestik, perseroan tidak berani mematok target pertumbuhan yang agresif. Selain itu, persoalan mata uang, suku bunga juga berpengaruh dalam penetapan target ini.

‘Target tahun ini konservatif, penjualan hanya 6%. Sementara, bottom line tumbuh sekitar 4%,’ katanya dalam media update. Artinya, perseroan membidik laba tahun ini sebesar Rp 222,96 miliar dari tahun lalu yang mencapai Rp 214,38 miliar.

Direktur Pengembangan Bisnis Erajaya Swasembada Jeremy Sim menambahkan, untuk mencapai target tersebut perseroan telah menyiapkan strategi-strategi utama. Strategi ini tercakup dalam konsep end to end business alias menjadi mitra dari hulu sampai hilir para vendor produk telekomunikasi.

‘Impian kami adalah menjadi end to end partnership,’ ujarnya. Dengan strategi ini, Erajaya bakal menjadi mitra mulai dari perakitan, distribusi hingga ritel untuk para vendor produk telekomunikasi.

Sebagi mitra perakitan produk (assembly), Erajaya telah menjalin kerjasama dengan Axioo. Pada akhir April lalu, perseroan mengakuisisi 51% saham PT Axioo International Indonesia. Perseroan telah meneken perjanjian jual beli saham dengan PT Eka Nusa Persada, pemilik Axioo.

Perseroan mengambil alih 5.100 saham Axioo milik Eka Nusa Persada. Nilai transaksi sebesar Rp 5,1 miliar. Dengan aksi ini, perseroan berencana untuk membuat pabrik yang berlokasi di Cakung- Pulo Gadung, Jakarta.

‘Bersama Axioo ini kami akan membangun pabrik baru di Pulo Gadung. Rencananya, pabrik ini akan beroperasi pada Juli atau paling lama Agustus. Tahap awal, kami akan memproduksi 100.000 per bulan,’ papar dia.

Sayang, baik Jeremy maupun Hasan enggan mengungkap berapa nilai investasi pembuatan pabrik ini. Dia hanya berujar, tahap awal pabrik ini akan memproduksi ponsel merek Venera yang merupakan merek besutan Erajaya.

‘Kami juga menjajaki peluang untuk bisa memproduksi merek lain. Saat ini masih dalam penjajakan, namun kami tidak bisa mengungkapnya sekarang. Tunggu undangannya saja,’ kata dia.

Strategi selanjutnya, sebagai distributor sekaligus retailer, perseroan akan menambah gerai ritel sebanyak 55 gerai. Pada 2014, gerai ritelnya mencapai 489 gerai. Artinya, tahun ini gerai ritel Erajaya akan bertambah jadi 544 gerai.

‘Sampai kuartal satu telah bertambah 20 gerai menjadi 509 gerai. Investasi untuk menambah gerai itu secara total kurang lebih Rp 100 miliar. Semuanya berasal dari internal perusahaan,’ terangnya.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*