PT BNI Life Insurance Targetkan Laba Besar Perusahaan Asuransi Jiwa


shadow

Financeroll – PT BNI Life Insurance anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menargetkan masuk dalam top lima besar perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dari sisi pendapatan premi bisnis baru pada 2019.

Presiden Direktur BNI Life Insurance, Budi T. A. Tampubolon mengatakan pada tahun 2014, BNI Life berada di peringkat sekitar 13-14 dilihat dari sisi pendapatan premi bisnis baru atau new business premium.

“Lima tahun ke depan, dari sisi premi bisnis baru, kami akan berada dalam lima besar perusahaan asuransi jiwa nasional. Ini target yang telah kami susun bersama dengan pemegang saham, BNI dan Sumitomo Life,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Budi mengklaim untuk mencapai target tersebut, BNI Life menyiapkan sejumlah langkah yakni pengembangan sejumlah produk seperti bancassurance, employee benefit, keagenan, dan unit usaha syariah.

Strategi ini telah dilakukan sejak akhir tahun lalu. BNI Life meluncurkan kembali produk lamanya dengan berbagai modifikasi.

Rencananya, pada tahun ini, BNI Life akan meluncurkan empat produk asuransi jiwa unggulan baru. Produk tersebut terdiri dari produk asuransi jiwa unit link dan tradisional yang saat ini tengah menunggu persetujuan dari regulator, yakni Otoritas Jasa Keuangan.

Pada akhir tahun lalu, bancassurance memiliki komposisi paling besar yakni 65% – 70%, setelah itu employee benefit sebesar 25%, dan keagenan 10% untuk pendapatam yang diperoleh oleh BNI Life.

“Keempat produk ini akan tumbuh sama-sama kami tidak menargetkan komposisinya. Semua kami pacu untuk tumbuh bersama-sama,” kata Budi.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Managing Executive Officer Sumitomo Life Masaya Honjo optimistis rencana BNI Life untuk mencapai top lima besar ini bisa diperoleh kurang dari waktu 5 tahun, yakni hanya dalam kurun waktu tiga tahun saja.

“Kami akan terus kontribusikan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki agar BNI Life terus berkembang. Kami berbagi pengetahuan teknologi, bancassurance, dan pengembangan produk yang dimiliki,” tuturnya.

Selain itu, pasar asuransi jiwa di Indonesia saat ini masih sangat besar. Hal itu tercermin dari rendahnya penetrasi pasar asuransi jiwa yakni hanya 1% terhadap produk domestik bruto.

“Populasi masyarakat Indonesia yang besar mencapai 250 juta jiwa dan penetrasi pasar asuransi jiwa masih kecil,” ujar Honjo.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*