PT Bentoel Catat Kerugian Rp2,1 T di 2016

INILAHCOM, Jakarta – PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) mencatat kerugian bersih menjadi Rp2,1 triliun pada tahun 2016.

Perseroan mencatat pendapatan penjualan untuk tahun tersebut adalah Rp19,2 triliun, 14,4% lebih tinggi, meningkat sebesar Rp2,4 triliun dari tahun sebelumnya. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Kamis (27/4/2017).

Pertumbuhan ini terutama didorong oleh brand baru yang diluncurkan pada bulan Mei 2016, Lucky Strike Mild, dan pertumbuhan berkelanjutan dari Dunhill Filter.

Laba kotor Perusahaan meningkat sebesar 23,7% menjadi Rp2,1 triliun, sebagai hasil dari penghematan yang signifikan dalam biaya dasar Perusahaan. Peningkatan ini berhasil mengimbangi kenaikan beban pokok penjualan sebesar 13,3% menjadi Rp17,1 triliun.

Kenaikan beban tersebut didorong oleh volume yang lebih tinggi, peningkatan tarif cukai, peningkatan harga tembakau dan bahan baku lain, serta depresiasi  yang lebih tinggi.

Peningkatan ini didorong oleh beban penjualan yang lebih tinggi sebesar 23,6%, yang diimbangi dengan beban usaha lainnya yang lebih rendah karena keuntungan yang diperoleh dari penjualan bisnis percetakan sebesar Rp0,2 triliun.

Akibatnya, Perusahaan melaporkan kerugian usaha sebesar Rp0,7 triliun pada tahun 2016, yang merupakan perbaikan kinerja sebesar 11,6%  dibandingkan dengan tahun 2015. Beban keuangan pada tahun 2016 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya karena penghasilan kas yang lebih baik dari operasional, dan biaya bunga yang lebih rendah.

Salah satu faktor penurunan ini adalah pelunasan pinjaman antar Perusahaan sebesar Rp12,0 triliun melalui Penerbitan Efek pada tahun 2016. Akibatnya, kerugian sebelum pajak mengalami penurunan 28,3% menjadi sebesar Rp1,4 triliun selama tahun 2016.

Namun demikian, karena beban pajak yang lebih tinggi pada tahun 2016, kerugian Perusahaan setelah pajak meningkat menjadi Rp2,1 triliun.

Total aset Perusahaan meningkat sebesar 6,4% menjadi Rp13,5 triliun pada tanggal 31 Desember 2016. Jumlah liabilitas Perusahaan berkurang secara signifikan menjadi Rp4,0 triliun karena pembayaran kembali  
pinjaman antar Perusahaan sebesar Rp12,0 triliun.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*