PT Bank Tabungan Negara Akan Perkuat Unit Syariah


shadow

Financeroll – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memilih untuk memperkuat unit usaha syariahnya sebelum memutuskan untuk melakukan pemisahan atau spin off.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan perseroan tidak terburu-buru untuk memisahkan anak usaha syariah ketika dinilai belum terlalu kuat. Karena apabila dipaksakan, dirinya menyebut dampaknya akan kurang baik bagi UUS yang dipisah maupun sang induk.

“Kami akan spin off unit usaha syariah kami kalau sudah memiliki aset minimal senilai Rp15 triliun,” ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, per akhir tahun lalu BTN Syariah memiliki aset senilai Rp11,14 triliun atau tumbuh sebesar 16,40% dari aset tahun lalu yang senilai Rp9,57 triliun. Lebih lanjut, Maryono menuturkan apabila setiap tahun aset BTN Syariah dapat tumbuh antara 30% hingga 40% maka spin off dapat dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama lagi.

“Kalau setiap tahun bisa tumbuh antara 30% hingga 40%, 2 hingga 3 tahun lagi sudah bisa spin off,” katanya.

Kendati mencatatkan pertumbuhan aset, BTN Syariah mengalami penurunan laba pada tahun 2014. Tercatat, laba per Desember 2014 mencapai Rp202,14 miliar atau mengalami penurunan sebesar 11,88% dari laba yang diraih pada 2013 senilai Rp229,38 miliar.

Penurunan laba BTN Syariah seiring dengan penurunan laba yang dicatatkan oleh BTN akibat perlambatan global dan nasional yang terjadi sepanjang tahun lalu. BTN membukukan laba bersih senilai Rp1,1 triliun pada akhir 2014 atau mengalami penurunan tipis laba yang diraih tahun sebelumnya senilai Rp1,5 triliun.

Dari sisi kredit, BTN menyalurkan kredit dan pembiayaan dengan total nilai mencapai Rp115,9 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp106,5 triliun atau meningkat dari DPK pada 2013 senilai Rp96,21 triliun. Adapun, total aset perseroan tumbuh 10,22% menjadi Rp144,57 triliun dari posisi Rp131,70 triliun di 2013.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*