PT Bank CIMB Niaga Meraup Laba Terkoreksi 28,69%


shadow

Financeroll – PT Bank CIMB Niaga Tbk meraup laba sebesar Rp2,29 triliun pada kuartal III/2014. Laba tersebut terkoreksi 28,69% dari perolehan pada kuartal 3 tahun lalu senilai Rp3,2 triliun karena melonjaknya beban bunga.

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga mengatakan 9 bulan pertama tahun ini merupakan periode yang penuh tantangan bagi industri perbankan. Kondisi suku bunga yang tinggi telah mengakibatkan meningkatnya biaya dana dan non performing loan (NPL),” ujar Arwin dalam keterangan resminya.

Tercatat, pada kuartal III/2014 ini, biaya dana BNGA naik 35,54% menjadi Rp7,48 triliun. Sementara pendapatan bunga hanya naik 17,16% menjadi Rp15,27 triliun.

Selain karena peningkatan beban bunga, dikatakan Arwin, penurunan fee based income dan meningkatnya biaya pencadangan juga menjadi penyebab menurunnya perolehan laba emiten berkode saham BNGA tersebut.

Arwin menuturkan fee based income perseroan pada kuartal III/2014 turun 21,5% year on year (y-o-y). Penurunan tersebut karena melambatnya bisnis foreign exchange (forex), capital market, dan turunnya kontribusi dari bisnis bancassurance akibat adanya perubahan peraturan.

Adapun dari laporan keuangan BNGA, kredit mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,26% dari Rp155,54 triliun pada kuartal III/2013 menjadi Rp166,83 triliun di periode yang sama tahun ini. Pertumbuhan tersebut tercatat yang terlambat dari 2 kuartal sebelumnya. Sebab, pada kuartal I/2014 dan II/2014, BNGA membukukan pertumbuhan kredit masing-masing sebesar 9,45% dan 9,08%.

Kredit di sektor korporasi, menurut Arwin, merupakan yang mencatatkan pertumbuhan year on year (y-o-y) tertinggi sebesar 14%. Menyusul, kredit UMKM membukukan pertumbuhan y-o-y sebesar 10,8%. Sementara, kredit konsumer mencatatkan pertumbuhan terkecil yaitu hanya sebesar 1,6%.

Sementara itu, kondisi suku bunga yang tinggi nampaknya tak hanya menyumbang kenaikan biaya dana dan mengerem pertumbuhan kredit, tapi juga meningkatkan NPL BNGA. Bank yang didirikan tahun 1955 ini mencatatkan peningkatan NPL gross sebesar 106 basis poin (bps) dari 2,39% pada September 2013 menjadi 3,45% di periode yang sama tahun ini. Menurut Arwin, sektor yang mencatatkan peningkatan NPL terbesar yaitu dari commercial banking dan corporate banking yang masing-masing naik 370 bps dan 50 bps.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh tipis sebesar 2,3% menjadi Rp166,79 triliun pada akhir September 2014. Pertumbuhan tersebut disokong meningkatnya perolehan dana dalam bentuk tabungan dan giro yang naik 6,5% y-o-y mejadi Rp76,46 triliun.

Sementara itu, dengan pertumbuhan kredit jauh di atas perolehan DPK, loan to deposit (LDR) BNGA melonjak 461 bps dari 89,92% menjadi 94,53% pada September 2014. Pada kuartal ketiga tahun ini, BNGA juga mencatatkan peningkatan capital adequacy ratio (CAR) yang naik 23 bps menjadi 16,02%. Sedangkan, net interest margin (NIM) tergerus tipis 4 bps dari 5,48% pada September 2013 menjadi 5,44% di periode yang sama tahun ini.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*