PT Argo Pantes Tutup Pabrik di Kawasan Industri MM2010


shadow

Financeroll – Emiten tekstil PT Argo Pantes Tbk memutuskan menutup sementara salah satu pabriknya lantaran terus merugi selama lima tahun terakhir.

Perseroan menuturkan pabrik mereka yang berlokasi di kawasan industri MM2010, Desa Gandamekar, Cibitung, Bekasi telah ditutup sejak 1 Desember.

Direktur Argo Pantes (ARGO) Surjanto Purnadi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan rencana menutup pabrik sementara, mengingat harga bahan baku kapas dan ongkos produksi lebih tinggi dari harga jual produk.

Perseroan mesti mengurangi produksi dengan menutup pabrik tersebut, demi menghindari kerugian yang lebih besar.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2014, beban pokok penjualan ARGO tercatat sebesar Rp1,06 triliun, meningkat 9,24% dari setahun sebelumnya. Sekitar 54,2% total beban pokok penjualan berasal dari bahan baku, setara dengan Rp578,5 miliar.

Jumlah ini lebih besar dibanding pendapatan yang diraih perseroan. Penjualan bersih tercatat senilai Rp990 miliar, naik 3,38% dari setahun sebelumnya yang sekitar Rp957,61 miliar.

Namun, pendapatan terkikis oleh besarnya beban sehingga ARGO mencetak rugi bersih Rp147,48 miliar, melonjak 72,38% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan juga masih memiliki utang Rp366,36 miliar kepada PT Bank Mutiara Tbk (BCIC), yang berupa fasilitas kredit modal kerja.

Pabrik-pabrik ARGO berlokasi di Bekasi dan Tangerang. Sebanyak 67,1% hasil penjualannya berasal dari produk-produk yang diekspor, sedangkan sisanya dari penjualan ke domestik.

Perusahaan ini merupakan bagian dari Argo Manunggal Group, yang dikuasai The Ning King. Selain tekstil, kelompok usaha itu bergerak di properti, finansial, manufaktur, pakan ternak, dan konstruksi.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*