PT Aneka Tambang Incar Pinjaman Sebesar US$100 Juta


shadow

Financeroll – Perusahaan tambang pelat merah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. mengincar pinjaman sebesar US$100 juta atau Rp1,2 triliun untuk pemenuhan belanja modal perseroan pada 2015.

Direktur Keuangan Aneka Tambang Djaja M. Tambunan mengatakan dana pinjaman itu akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/Capex) sepanjang tahun depan senilai total US$220 juta setara dengan Rp2,64 triliun.

Dana eksternal sudah dapat dari Indonesia Eximbank, nanti tambahannya sedang difinalkan kira-kira yang mana paling optimal dan efisien.

Fasilitas kredit investasi ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) yang diraih Aneka Tambang maksimum US$160 juta. Antam sudah menarik dana pinjaman US$26 juta-US$30 juta per September 2014.

Pinjaman dari Eximbank akan dipakai untuk keperluan modal kerja, pembiayaan proyek modernisasi, dan pembiayaan optimalisasi pabrik feronikel serta pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

Kebutuhan dana sebesar US$100 juta itu kemungkinan besar akan dipenuhi dari pinjaman dana dari perbankan dalam negeri. Dengan memilih opsi pendanaan dari domestik karena dinilai lebih efisien dibandingkan mencari fasilitas kredit asing.

Selain itu, pendanaan dari perbankan dalam negeri dinilai lebih mudah terutama karena pinjaman valuta asing memiliki peraturan pinjaman komersial luar negeri (PKLN) dan memiliki pajak sehingga meski suku bunga lebih rendah, akan tetap menjadi beban bagi perseroan.

Pinjaman valas juga memiliki pajak sehingga meski suku bunga lebih rendah, bagi korporasi akan tetap menjadi biaya dana.

Proses pencarian pinjaman itu akan bergantung pada kebutuhan investasi terutama sejumlah proyek yang tengah diselesaikan emiten berkode ANTM tersebut.

Begitu pula dengan harga komoditas yang hingga saat ini belum kunjung membaik juga menjadi pertimbangan perseroan dalam penerbitan surat utang.

Hingga saat ini, rasio utang terhadap ekuitas perseroan masih di bawah 1 kali. Sehingga, diklaim ruang pinjaman bagi ANTM masih cukup besar.

Per kuartal III/2014, utang obligasi ANTM mencapai Rp2,99 triliun dengan pinjaman investasi mencapai Rp2 triliun. Sedangkan utang bank jangka pendek tercatat mencapai Rp3,26 triliun.

Sementara itu, perseroan membidik target produksi pada tahun depan lebih konservatif. Pasalnya, harga komoditas yang belum membaik dinilai dapat mempengaruhi kinerja tahun depan.

Tahun ini ANTM mengalokasikan belanja modal Rp2,8 triliun, terpangkas 44% dari rencana awal Rp5 triliun. Hingga September 2014, ANTM sudah menghabiskan belanja modal sekitar 60% dari alokasi belanja modal tahun ini.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*