PT Adhi Karya dan PT Aneka Tambang Sikapi Right Issue


shadow

Financeroll – Manajemen PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. menyikapi rencana pemerintah yang akan menerbitkan saham baru bagi tiga BUMN.

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Kiswodarmawan mengaku belum menghitung rencana right issue tahun depan. Pihaknya masih mendiskusikan dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Menteri BUMN.

Yang pasti Adhi terkecil proposalnya, karena ingin menjaga rasio keuangan jangka pendeknya.

Rencana penyertaan modal negara (PMN) melalui mekanisme right issue ditargetkan akan dilakukan beberapa tahapan. Right issue kali ini menjadi tahap pertama yang dilakukan.

Rencananya, perolehan dana hasil right issue akan digunakan untuk pembelanjaan infrastruktur. Belanja modal di sektor ini dinilai merupakan proyek jangka panjang sehingga perlu beberapa tahapan.

Sekretaris Perusahaan Antam Tri Hartono mengaku target perolehan dana right issue perseroan dapat lebih maksimal. Namun, serapan pemerintah dalam right issue merupakan domain pemerintah.

Kalau bicara target dana right issue, Antam bisa dapat semaksimal mungkin.

Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan sejumlah proyek perseroan. Pada tahun depan saja, ANTM menganggarkan belanja modal sebesar US$250 juta.

Saat ini, kepemilikan saham pemerintah di masing-masing emiten pelat merah antara lain ANTM (65%), WSKT (67,76%), dan ADHI (51%). Sedangkan saham publik, masing-masing 35%, 32,24%, dan 49%.

Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp12 triliun untuk menyerap rencana penerbitan saham baru tiga perusahaan pelat merah, yakni PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. pada 2015.

Imam Apriyanto Putro, Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengatakan rencana right issue tersebut telah diajukan kepada komite privatisasi dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*