Proyeksi Harga Gula ICE : Terdukung Bargain Hunting atau Tertekan Penguatan Dollar AS?

Perdagangan komoditas gula berjangka di bursa ICE, New York AS libur pada Senin kemarin memperingati Memorial Day.

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York akhir pekan Sabtu dinihari (27/05) berakhir anjlok, merosot ke level terendah 13-bulan, terpicu sentimen bearish peningkatan pasokan dan penurunan harga bahan bakar.

Pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup anjlok sebesar -0,61 sen atau setara dengan -3,90 persen pada posisi 15.05 sen per ton.

Untuk minggu ini harga gula anjlok -8,12 persen. Anjloknya harga gula akhir pekan ini, ditambah dengan anjloknya harga gula sekitar 4 persen pada terpicu peningkatan pasokan pada awal pekan, semakin menggerus harga gula.

Malam nanti akan dirilis data Personal Income dan Personal Spending April, juga Consumer Confidence Mei yang jika terealisir positif akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan aksi bargain hunting setelah anjlok tajamnya harga gula. Namun jika penguatan dollar AS terjadi dapat menekan harga gula. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 15,50 sen dan 16,00 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 14,50 sen dan 14,00 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*