Prospek Ekonomi Inggris Menuju Tahun 2017

INILAHCOM, London – Setelah kemenangan kubu Brexit pada akhir Juni lalu, pemesanan hotel-hotel mewah di London sangat melonjak drastis. Banyak orang asing seperti harus mengunjungi kota London dengan biaya murah.

Kemenangan mengejutkan kubu Brexit telah memicu kejatuhan pound ke level terendah sejak Inggris meninggalkan Uni Eropa. Selama beberapa bulan, setiap hedge fund di dunia berminat bersenang-senang di London.

Tetapi diam-diam pound mengalami pemulihan moderat selama beberapa pekan terakhir. Ia telah pulih hampir setengah dari kejatuhan dengan kemenangan Brexit. Bahkan pound mencoba mencakar lagi terhadap dolar. Menuju tahun 2017, pengutan pound berpotensi terus berlanjut.

Mengapa, Karena ekonomi Inggris telah tumbuh dengan baik. Sebaliknya Uni Eropa sedang menuju krisis baru. Bahkan pergerakkan dolar tidak bertahan dalam penguatan.

Setelah kejutan Brexit, pound berpotensi menguat secara mengejutkan, seperti mengutip marketwatch.com.

Menjelang pergantian tahun, sebagian besar wilayah Inggris biasanya akan turun musim salju. Sejak kemenangan Brexit, banyak perkiraan ekonomi Inggris akan runtuh. Keputusan meninggalkan Uni Eropa akan membuatnya tambah liar.

Namun perlahan perekonomian menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Selama ini, investor global khawatir akan terjadi kekacauan politik, defisit perdagangan membengkak karena mayoritas hubungan perdagangan dengan seluruh Eropa.

Musim gugur telah berlalu dengan kehadiran Perdana Menteri baru, Theresa May. Dia berniat mengendalikan imigrasi dan rela mengorbankan pasar tunggal.

Pada bulan Oktober, pound turun ke 1,13 terhadap dolar tingkat terendah dalam 31 tahun. Namun mulai pulih dari kerugian drastis. Walaupun masih di bawah 1,12/US$. Posisi pound di tingkat nyaman di atas 1,40/US$.

Pound terhadap euro tidak jauh lebih baik. Pound ke level terendah 1,09/euro di bulan Oktober. Namun sebelum Brexit menang posisi di atas 1,3 per euro.

Dalam skenario paling ekstrim, Bank of England mungkin telah dipaksa untuk menaikkan suku bunga untuk mempertahankan mata uang. Ini seperti pasar negara berkembang secara rutin. Bahkan mungkin menerapkan beberapa bentuk kontrol modal.

Namun saat ini pound telah kembali 1,2 pound per US$ dan terhadap euri telah di level 1,1 per euro. Artinya menguat lagi setengah dari kejatuhan setelah kemenangan Brexit.

Walaupun bukan sebagai penguatan yang tidak spektakuler. tetapi mata uang sudah tidak terjun bebas lagi. Publik Inggris segera melupakan provokasi segala bentuk krisis.

Ada beberapa indikator untuk mendukung penguatan tersebt. Pertama kinerja perekonomi Inggris sejak musim panas telah sangat kuat. Trennya jauh dari pelemahan. Brexit telah memberikan dorongan sederhana terutama pada penurunan sterling dan pemotongan tarif dari Bank of England telah ikut membantu permintaan konsumen.

Padahal beberapa perusahaan telah berkurang di Inggris Raya dan juga telah meninggalkan Uni Eropa. Beberapa bank investasi Amerika mungkin memindahkan banyak operasi ke daratan Eropa.

Hal ini terjadi terhadap McDonald yang memindahkan basis internasional ke London setelah menghindari tarif pajak di Uni Eropa. Inggris mungkin kehilangan beberapa bisnis. Tetapi mendapatkan beberapa bisnis dari sebelumnya.

Faktor lain adalah kawasan Uni Eropa diambang krisis baru. Belanda dan Prancis menunju pemilu dengan kubu anti-euro populis yang kian menguat dalam jajak pendapat. Italia tidak jauh dari masalah ekonomi dan politik. Ada satu pihak meminta keluar dari mata uang tunggal.

Faktor terpilihnya Donald Trump juga menjadi pertimbangan. Trump akan meningkatkan kebijakan fikal ke depan. Indeks Dow Jones telah naik 1.200 poin sejak Trump terpiih. Namun pasar memiliki ancaman dengan pajak perusahaan.

Ini akan memicu kenaikan harga jual dan menurunkan minat belanja. Dampaknya defisit akan membesar yang akan menekan pasar mata uang.

Terhadap semua itu, Inggris saat ini sudah mulai stabil. Memiliki pemerintahan dengan dukungan yang besar dari publik. Ekonomi berpotensi tumbuh dengan pasti. Bahkan mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa dengan lebih cepat
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*