Produksi Minyak AS Terus Tekan Harga Minyak Mentah

INILAHCOM, Singapura – Peningkatan produksi minyak mentah AS terus membayangi harga minyak mentah di pasar global.

Pada perdagangan Asia Selasa (31/1/2017), harga minyak mentah merosot merespon peningkatan produksi minyak dari AS. Padahal OPEC an produsen lain sedang berjuang untuk memangkas produksi. Tujuannya untuk meningkatkan harga minyak setelah dua tahun terakhir terpuruk di bawah US$50 per barel.

Harga minyak mentah jenis Brent turun 7 sen ke Rp55,16 per barel. Sejak peningkat tajam awal Januari, hanya minyak mentah jenis brent telah kehilangan 5,5 persen. Untuk minyak mentah WTI hari ini turun 19 sen ke US$52,44 per barel. Minyak mentah WTI telah kehilangan 2,5 persen dari harga tertinggi awal Januari lalu.

Pelemahan ini mencerminkan upaya OPEC memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hati tidak mampu menandingi kenaikan produksi AS. “Harga minyak mentah terus berjuang karena para pedagang tetap khawatir tentang peningkatan produksi minyak mentah AS,” tulis ANZ Bank dalam risetnya seperti mengutip cnbc.com.

Produksi mnyak mentah AS telah meningkat 6,3 persen sejak Juli tahun lalu. Produksinya hampir 9 juta barel per hari. Demikian data dari Administrasi Informasi Energi AS.

Bank Goldman Sachs memperkirakan produksi minyak mentah AS akan meningkat 290 ribu barel per hari di tahun 2017.

Dengan prospek yang berbeda antara pasar minyak dunia dan produksi Amerika Serikat, maka para pedagang fokus pada spread antara Brent dan WTI. Selisih The Brent dan WTI untuk pengiriman Maret saat ini lebih dari US$2,7 per barel. Ini mencerminkan kondisi yang ketat antara pemangkasan produksi OPEC dan peningkatan produksi dari AS.

Namun pada bulan November tahun ini, premium Brent ini turun ke hanya lebih dari $ 1 per barel.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*