Produksi Minyak AS Terus Naik, Ini Respon Saudi

INILAHCOM, Tokyo – Produsen minyak Amerika terus mengebor sumur baru dan stok minyaknya masih tetap tinggi. Bahkan mereka terus merencanakan untuk meningkatkan produksi dari Oklahoma.

Data menunjukkan stok minyak Amerika membengkak sebesar 8,2 juta barel pekan lalu, memecahkank rekor menjadi 528,4 juta barel. Pengeboroan Amerika sebagian berasal dari North Dakota, Oklahoma dan daerah lainnya. Sedangkan Permian, ladang minyak terbesar Amerika telah melihat kemungkinan peningkatan output.

Pejabat senior bidang energi Arab Saudi mengatakan kepada perusahaan minyak independen Amerika dalam pertemuan tertutup pekan ini, mereka tidak boleh berasumsi bahwa OPEC akan memperpanjang pemotongan produksi untuk mengimbangi kenaikan produksi Amerika.

Menteri energi dan eksekutif minyak senior akan mengadakan pertemuan terbesar di industri minyak, CERAWeek pekan ini di Houston, Amerika.

Kebijakan produsen minyhak di AS telah memicu harga minyak mentah AS baik tipis pada Jumat (10/3/2017) setelah jatuh di bawah US$50 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember di sesi sebelumnya, tertekan oleh kekhawatiran bahwa banjir pasokan global terus terjadi. West Texas Intermediate naik 23 sen ke US$49,51 per barel pagi ini.

Namun kepercayaan pasar sepertinya melemah sehingga tidak seperti harapan OPEC dan non-OPEC akhir tahun lalu. Brent yang belum diperdagangkan  hari ini. Namun pada Kamis (9/3/2017) menetap 92 sen atau 1,7% pada US$52,19 per barel setelah merosot 5% sehari sebelumnya, penurunan persentase terbesarnya dalam setahun.

Dilansir dari cnbc.com, kontrak minyak Amerika jatuh di bawah US$50 pada Kamis untuk pertama kalinya sejak Desember. Padahal OPEC dan negara produsen lainnya termasuk Rusia sepakat untuk memotong jumlah produksi untuk mengakhiri jumlah pasokan yang membanjir selama dua tahun berturut-turut. [hid]

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*