Produksi Gula India Berpotensi Turun, Dukung Rebound Harga Gula

Produksi Gula India Berpotensi Turun, Dukung Rebound Harga Gula

Output gula di India, produsen terbesar kedua setelah Brazil. Diperkirakan akan anjlok ke level paling rendah dalam empat tahun setelah curah hujan yang terlalu tinggi di kawasan penanaman utama mengakibatkan yield berkurang (19/2). Para petani juga mulai mengalihkan outputnya untuk memenuhi permintaan di dalam negeri sendiri.

Produksi gula kemungkinan mengalami penurunan sebesar 6.4 persen menjadi 23.5 juta metric ton pada tahun yang berawal tanggal 1 Oktober mendatang. Tingkat produksi tersebut merupakan yang paling kecil sejak periode 2009 – 2010. Angka proyeksi ini lebih kecil dibandingkan 25 juta ton yang diproyeksikan pada bulan September yang lalu.

Produksi yang turun akan mengurangi pasokan gula domestik terbesar dalam lima tahun belakangan dan mengurangi surplus untuk ekspor. Kondisi ini akan mengakibatkan berkurangnya tekanan terhadap harga gula global yang telah mengakibatkan turunnya margin untuk produsen gula di seluruh dunia, termasuk India.

Harga gula kasar berjangka di New York diperkirakan mengalami kenaikan mencapai 17 hingga 17.5 sen per pon pada akhir bulan Maret mendatang. Harga gula kasar berjangka untuk kontrak bulan Mei mengalami kenaikan sebesar 3.2 persen menjadi 16.5 sen per pon di penutupan perdagangan ICE Futures New York kemarin.

Harga gula berjangka di ICE Futures New York telah mengalami peningkatan sebesar 0.6 persen sepanjang tahun 2014 setelah kombinasi penurunan sebesar 49 persen selama tiga tahun belakangan. Gula putih atau yang sudah dimurnikan mengalami peningkatan sebesar 2.6 persen menjadi 455.90 dollar per ton di NYSE Liffe London.

Ika Akbarwati/ Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*