Produk Deposito BBCA Paling Diminati Wajib Pajak, Sahamnya Sideways

Pergerakan saham PT Bank Central Asia Tbk.(BBCA) yang masih dalam range sideways dalam hampir 3 pekan terakhir, tertekan sangat kuat oleh tekanan jual investor asing sejak awal perdagangan hari Kamis (22/12).  Trend perdagangan saham BBCA ini masih akan berlanjut hingga pekan depan sampai ada fundamental yang kuat mengubah jalur saham.

Melihat perkembangan bisnis BBCA sebagai salah satu  bank penerima repatriasi tax amnesty, dana yang sudah masuk baru sekitar Rp37 triliun dari Rp50 triliun target hingga akhir tahun. Dari dana yang masuk paling besar ke produknya BBCA, deposito paling banya menerima dana tersebut  hingga Rp18 triliun.

Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Kamis (22/12), saham BBCA dibuka lemah  pada posisi 14500  setelah  penutupan perdagangan  sebelumnya berada pada level 14675. Sejak awal perdagangan saham sudah berhasil diperdagangkan  mencapai 138 ribu lot saham dengan pergerakan yang negatif.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBCA perdagangan sebelumnya merah dengan indikator MA masih bergerak datar  dan  indikator Stochastic flat  di area tengahnya.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak flat dengan  +DI yang  bergerak flat juga menunjukkan pergerakan BBCA masih dalam tekanan.  Dengan kondisi teknikalnya  diprediksi kisaran saham berikutnya  pada target  support di level 14200 hingga target resistance di level 14600.

Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*