Pre Openinng: Akhir Pekan, IHSG Diperkirakan Menguat


shadow

Financeroll – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan ini, Jumat (13/2)  diperkirakan bergerak cenderung menguat. Indkes  berpeluang bergerak di kisaran level 5296-5385. Untuk sejumlah saham yang dapat direkomendasikan, antara lain: BBCA, BBRI, TLKM, SMRA, BSDE, AKRA, ASII, dan KLBF.

Hari ini IHSG diperkirakan masih akan bisa menguat terbatas. Posisinya yang mendekati level rekor tertinggi membuat penguatan Indeks terbatas.  Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:  Indeks Nikkei 225 melemah 59,40 poin (0,33%) ke level 17.920,32 dan  Indeks Straits Times turun 3,67 poin (0,11%) ke level 3.415,50.

Untuk diketahui, pada perdagangan Kamis (12/2) indeks ditutup menguat 0,13% pada level 5343. Sektor infrastruktur menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 942,3 miliar.  IHSG  kemarin beranjak dari zona merah di menit-menit terakhir dan menutup perdagangan dengan naik tipis 6 poin.

Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat didukung oleh reli pada saham teknologi yang mendorong Nasdaq Composite menguat pada level tertinggi selama 15 tahun terakhir. Adanya kesepakatan perdamaian antara Rusia dan Ukraina membuat ketegangan politik mereda. Para pemimpin Jerman, Perancis, Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina timur. Hal tersebut berpotensi mengurangi kecemasan bagi investor global, meskipun kesepakatan tersebut relatif rentan.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) semalam ditutup menguat. Indeks Dow Jones Industrial Avg naik sebesar +0,62%, sedangkan indeks S&P500 terapresiasi sebesar +0,96%.  Dari pasar Asia, pergerakan indeks utama regional pagi ini mixed. Indeks Nikkei 225 (Jepang) turun sebesar -0,32%, sedangkan indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) menguat +0,42%.  Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 110,24 poin (0,62%) ke level 17.972,38, Indeks S&P 500 bertambah 19,95 poin (0,96%) ke level 2.088,48, dan Indeks Komposit Nasdaq melonjak 56,43 poin (1,18%) ke level 4.857,61.

Berita tersebut mendorong kenaikan harga minyak mentah. Data initial claims AS pada pekan lalu naik lebih besar dari perkiraan. Data penjualan ritel AS bulan Januari meningkat. Data business inventories bulan Desember naik lebih rendah dari perkiraan. Sementara itu Yunani bersedia bernegosiasi de ngan para krediturnya untuk mendapatkan jalan keluar bailout internasional yang bisa mencegah pemerintahan Yunani kehabisan uang pada awal bulan depan. Yunani akan bertemu dengan perwakilan dari Komisi Eropa, ECB dan IMF pada hari Jumat.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif. Harga minyak mentah WTI turun -0,10% ke level USD 51,16 per barel. Sedangkan harga emas Comex menguat +0,31% ke posisi USD 1.224,50 per troy ounce.  Dari dalam negeri, realisasi penerimaan pajak pada Januari 2015 meleset dari target yang ditentukan. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya mampu menarik Rp 69 triliun dari target yang harus dikumpulkan sebesar Rp 76 triliun.   Kemenkeu mengungkapkan jika penurunan tersebut disebabkan karena belum adanya penguatan sektor pajak baik dari sisi sumber daya manusia, maupun teknologi informasi. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*