Pre Opening: Bursa Global Mixed, IHSG Diperkirakan Bertahan di Jalur Hijau

shadow

idx65Financeroll – Pergerakan pasar modal dunia yang masih mixed dapat mempengaruhi sentimen. IHSG melanjutkan penguatan dengan penutupan pada level tertinggi baru kemarin. Penembusan pada diagonal resistance akan kembali membuka potensi bullish atau sebaliknya. Maka, diperkirakan  IHSG akan bergerak di area yang positif.

Hari ini diperkirakan IHSG mixed dengan potensi untuk menguat terbatas dalam trading range 5,201 – 5,243. Jika dilihat dari data mingguan, IHSG telah mempunyai level support mingguan berada di kisaran standar deviasi +1 dari MA20 weekly di kisaran 5,109.  Untuk saat ini saham yang dapat diperhatikan antara lain PTBA, volume akumulasi selama sebulan terakhir terlihat berada di kisaran Rp 13,600 dan secara pattern telah menembus pola symetric triangle.

Pada perdagangan Rabu (3/09), IHSG ditutup menguat 22 poin (+0.43%) hingga ditutup di kisaran level 5,224, menciptakan level new high pada 1 bulan terakhir, dan juga di atas level standar deviasi +1 dari MA20 daily yang pada saat ini di kisaran 5,201. Investor asing melakukan pembelian bersih Rp 475 miliar. Penyumbang penguatan terbesar adalah saham TLKM, BBNI, PGAS, ISAT dan BMRI.

Meski terdapat kekhawatiran akan adanya pelemahan dan laju nilai tukar Rupiah yang masih melanjutkan pelemahan namun, laju IHSG masih mampu bertahan di zona positif. Tampaknya pelaku pasar masih melakukan aksi beli seiring masih adanya sentimen positif.

Apalagi saham-saham komoditas, terutama saham-saham komoditas yang berhubungan dengan CPO masih menunjukkan kenaikan sehingga memberikan tambahan amunisi bagi IHSG untuk bertahan menghijau. Di sisi lain, asing yang berbalik mencatatkan nett buy dan dukungan dari transaksi crossing saham TOWR hingga Rp 13 triliun yang dilakukan konglomerasi Djarum juga menambah sentimen positif  bagi IHSG.

Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 5226,25 (level tertingginya) di mid sesi 2 dan menyentuh level 5206,12 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 5224,14. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.

Tercatat  indeks terus menanjak di awal perdagangan dan berhasil menghindari zona merah hingga siang hari tadi. Indeks sempat naik sampai ke titik tertingginya di 5.225,029.  Menutup perdagangan Sesi I, IHSG bertambah 12,073 poin (0,23%) ke level 5.213,659 berkat aksi beli di saham-saham unggulan. Indeks masih kuat bertahan positif.  Saham-saham unggulan kembali menjadi sasaran aksi beli. Namun sayang masih ada juga yang terkena aksi jual, seperti saham-saham manufaktur dan aneka industri.

Sementra itu, saham-saham di bursa Wall Street rata-rata berakhir negatif mengikuti pelemahan saham Apple yang menyeret Nasdaq ke zona merah. Investor juga menahan diri dalam bertransaksi jelang pertemuan European Central Bank (ECB).

Bank sentral Eropa akan menggelar pertemuan bulanan Kamis waktu setempat. Investor akan menanti hasil pertemuan tersebut, terutama soal kabar program pembelian obligasi.  Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones naik tipis 10,72 poin (0,06%) ke level 17.078,28. Indeks S&P 500 turun tipis 1,55 poin (0,08%) ke level 2.000,73. Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 25,62 poin (0,56%) ke level 4.572,57. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*