Prabowo Tolak Proses Pilpres, Dolar Bisa ke Rp 12.500

Jakarta -Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini melaksanakan rekapitulasi suara pemilihan presiden (pilpres) 2014. Namun, pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, menyatakan menolak hasil rekapitulasi suara dan menginstruksikan saksi-saksi mereka untuk menarik diri dari proses tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Eric Alexander Sugandi, menilai pasar keuangan pasti akan bereaksi negatif. Ini sudah terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi sampai 2%.

“Kita belum tahu ke mana arahnya Pak Prabowo nanti. Apakah akan mengajukan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi) atau mempidanakan KPU karena tidak mengindahkan rekomendasi Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu). Implikasinya belum dijabarkan lagi,” kata Eric, Senin (22/7/2014).

Meskipun hari ini KPU menetapkan pasangan nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Eric beranggapan masih ada ketidakpastian. “Walau ada penetapan dari KPU, tetapi kita belum tahu apakah itu sah atau tidak. Market akan menunggu bagaimana langkah Pak Prabowo ke depan,” tuturnya.

Oleh karena itu, Eric memperkirakan IHSG maupun nilai tukar rupiah bisa melemah lebih dalam. Dia memperkirakan bisa saja IHSG terus melemah hingga meninggalkan level psikologis 5.000 poin.

“Nilai tukar rupiah juga akan bergerak fluktuatif. Mungkin kisarannya bisa ke Rp 11.500-12.000 per dolar AS. Namun pelemahan IHSG maupun rupiah ini sifatnya hanya short term (jangka pendek),” papar Eric.

Menurut Eric, saat ini situasi di pasar bisa dibilang tergantung oleh Prabowo. “Apa yang akan dilakukan oleh Pak Prabowo dalam beberapa hari ke depan akan menentukan pergerakan di market,” ujarnya.

Dalam jumpa pers di Rumah Polonia, Prabowo menyatakan bahwa kubunya siap menang dan siap kalah tetapi dengan cara yang demokratis. “Kami, Prabowo-Hatta, siap menang dan siap kalah dengan cara yang demokratis dan terhormat,” ujarnya.

Untuk saat ini, Prabowo menegaskan menolak hasil pilpres 2014 yang dirilis oleh KPU. “Saya menginstruksikan kepada saksi tim Prabowo-Hatta yang sedang mengikuti rekapitulasi tidak lagi menindaklanjuti proses tersebut,” katanya.

Prabowo merasa proses pilpres 2014 tidaak berlangsung jujur dan demokratis. “Karena yakinlah, kami tidak akan diam dan membiarkan hak demokrasi kita diambil,” tutur Prabowo.

(hds/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*