Poundsterling Terpantau Melemah Pasca Laporan Penjualan Ritel Inggris


shadow

Financeroll – Pergerakan pasar mata uang di hari Kamis(23/4), poundsterling terpantau melemah terhadap dollar AS ketika terjadinya penurunan pada penjualan ritel di wilayah Inggris.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, GBPUSD melemah 0.23% di level 1.5002 dimana pasangan ini terpantau bergerak menyentuh level 1.4960 untuk sesi terendah harian dan level 1.5041 untuk sesi tertinggi harian.

Poundsterling terlihat kembali mendapat tekanan untuk mengalami pelemahan terhadap dollar AS ketika terjadinya penurunan penjualan ritel di wilayah Inggris. Meski demikian, penurunan yang dialami pada sore ini masih belum menghapus keuntungan yang telah dibukukan oleh poundsterling di sesi sebelumnya, ketika sterling rally didukung oleh pernyataan dari Bank Sentral Inggris.

Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional menyatakan bahwa penjualan ritel di wilayah Inggris tengah alami penurunan sebesar 0.5% di bulan Maret, setelah naik sebesar 0.6% di bulan Februari.

Sedangkan untuk hasil laporan Komite Kebijakan Monter di bulan April ini yang dirilis pada hari Rabu kemarin menunjukkan bahwa seluruh anggota dewan Bank Sentral Inggris setuju untuk pertahankan tingkat suku bunga sebesar 0.5% dan program pembelian obligasi sebanyak 375 milyar poundsterling per bulannya.

Pada laporan pertemuan kebijakan moneter yang dipimpin oleh Gubernur Mark Carney tersebut telah menjelaskan bahwa pemulihan ekonomi yang sedang dialami oleh zona euro akan memiliki manfaat bagi ekonomi Inggris.

Carney juga menegaskan bahwa meski masih terdapatnya beberapa titik hambatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa, menurutnya masih lebih baik ketimbang pelemahan yang terjadi di wilayah AS dan Tiongkok.

Sementara itu, pada malam ini para pelaku pasar akan kembali dihadapkan dengan serangkaian laporan ekonomi dari wilayah Amerika yang meliputi sebuah data klaim pengangguran, PMI Manufaktur, dan penjualan rumah baru di wilayah Amerika. Sejalan dengan serangkaian laporan ekonomi tersebut, maka poundsterling berpeluang mengalami gejolak pergerakan kembali. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*