Poundsterling Melemah Lagi; Pasar Masih Yakin Tapering Akan Berlanjut

Mata uang poundsterling masih cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar AS pada sesi perdagangan hari ini, melanjutkan penurunan mingguan yang dialaminya pada perdagangan pekan lalu (7/4). Pada perdagangan Jumat lalu mata uang dari Inggris ini melempem, terhadap dollar. Anjloknya poundsterling terjadi setelah dollar kembali mengalami kenaikan didukung oleh spekulasi bahwa program tapering akan dilanjutkan.

Minggu ini, tepatnya hari Rabu tanggal 9 April mendatang, bank sentral AS akan merilis catatan rapat FOMC di bulan Maret yang lalu. Pada pertemuan Fed yang berlangsung tanggal 18 – 19 Maret lalu Fed kembali memutuskan untuk menurunkan program pembelian obligasi bulanannya menjadi hanya sebesar 55 miliar dollar per bulan yang efektif mulai bulan April. Para pelaku pasar juga menantikan event penting hari ini di mana Presiden Fed St.Louis James Bullard akan berpidato.

Nilai tukar mata uang poundsterling pagi ini berada pada posisi 1.6572 dollar AS. Mata uang dari Inggris tersebut mengalami penurunan tipis terhadap dollar dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu yang berada di level 1.6579 dollar AS. Pada perdagangan Jumat lalu poundsterling sempat anjlok tajam hingga mencapai level 1.6554 dollar yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 26 Maret yang lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang poundsterling terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kenaikan lanjutan meskipun berpotensi terbatas. Mata uang ini diperkirakan bakal mengalami pergerakan pada kisaran 1.6530 – 1.6610 dollar AS.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*