Poundsterling Masih di Kisaran Terendah dalam 1 Bulan terhadap Dollar

Pada perdagangan pagi hari ini mata uang poundsterling Inggris terpantau mengalami pergerakan yang masih melemah terhadap dollar AS (19/3). Mata uang dari negeri Ratu Elizabeth ini melemah tajam pada perdagangan kemarin, dan masih melanjutkan penurunannya pagi hari ini seiring dengan penurunan yang terjadi di bursa-bursa saham Asia pagi hari ini.

Hari ini bursa saham Asia kembali melemah jelang pengumuman hasil rapat FOMC Fed. Janet Yellen diperkirakan akan kembali melakukan pemotongan pembelian obligasi bulanan milik pemerintah.

Membaiknya data dari AS yang dilaporkan tadi malam membuat para pelaku pasar kembali berspekulasi bahwa Fed akan melanjutkan tapering. Selama dua bulan berturut-turut Fed telah memangkas stimulus dengan total pemotongan 20 miliar dollar per bulan.

Spekulasi tapering tersebut mengangkat pamor dollar AS sehingga mata uang rivalnya melemah. Pagi ini poundsterling terpantau melemah di posisi 1.6595 dollar. Mata uang ini mengalami penguatan tipis dibandingkan dengan penutupan perdagangannya dini hari tadi yang berada di level 1.6592 dollar. Kemarin poundsterling mengalami penurunan hingga mencapai posisi 1.6546 dollar, paling rendah sejak tanggal 12 Februari.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang poundsterling terhadap dollar AS  hari ini akan cenderung mengalami pergerakan yang melemah. Mata uang ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 1.6540 – 1.6630 dollar.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*