Poundsterling-Dollar Bergerak Sideways terhadap Dollar AS

Mata uang poundsterling tampak mengalami kenaikan tipis terhadap dollar AS pada perdagangan siang ini (5/5). Meksipun tampak mengalami retreat dari level harian tertingginya, poundsterling secara umum masih berada dalam pola pergerakan menguat terhadap dollar AS.

Mata uang dollar sedang berada dalam tekanan terhadap rival-rivalnya. Pekan lalu dollar melemah di tengah spekulasi bahwa Fed masih akan mempertahankan suku bunga rendah untuk waktu yang belum ditentukan.

Tanggal 16 April lalu Janet Yellen selaku Gubernur Fed mengatakan bahwa tingkat upah di Amerika Serikat masih berada di kisaran level terendah sepanjang sejarah, dengan sinyal yang tidak terlalu besar untuk menguat. Pada tanggal 7 Mei mendatang Yellen dijadwalkan untuk melakukan testimony di hadapan Kongres AS.

Hari ini poundsterling terpantau koreksi setelah hari Senin ini telah dirilis data HSBC Final Manufacturing PMI yang berada di level 48.1 poin. HSBC preliminary sebelumnya berada di level 48.3 poin. Artinya data final lebih buruk dibandingkan dengan data awal. Di bulan Maret HSBC Final Manufacturing PMI berada di level 48.4 poin.

Poundsterling Jumat lalu sempat alami penurunan yang cukup tajam terhadap dollar AS setelah data PMI di sektor konstruksi Inggris bulan April lalu mengalami penurunan ke level 60.8 poin. Pada bulan Maret PMI konstruksi berada di level 62.5 poin.

Poundsterling terpantau berada pada posisi 1.6874 dollar. Mata uang Inggris ini mengalami kenaikan tipis dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang berakhir pada posisi 1.6869 dollar.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang poundsterling terhadap dollar AS pada sesi perdagangan hari ini akan cenderung sideways dan terbatas. Untuk perdagangan hari ini mata uang tersebut akan mengalami pergerakan pada kisaran 1.6840 – 1.6920 dollar AS.


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*