Poundsterling Bangkit Dari Posisi Terendah 2 Bulan

Setelah poundsterling  sempat jatuh terhadap dolar AS ke posisi terendah sejak 17 Januari pada perdagangan hari Selasa (14/3), pair GBPUSD rebound pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (15/3) oleh momentum bearish dollar AS. Sentimen positif begitu kuat mendukung dollar AS hari ini, sehingga koreksi dollar sesi Asia tidak akan berlanjut terus.

Secara fundamental laju poundsterling juga terganjal oleh keputusan Majelis Tinggi Inggris  yang telah mensahkan RUU Brexit menjadi UU yang memberikan otoritas bagi pemerintah melakukan proses keluar dari Uni Eropa selama 2 tahun.

Sebagai katalis penggerak mata uang pada sesi Eropa terdapat rilis data ekonomi dari sektor tenaga kerja Inggris seperti klaim pengangguran, tingkat pengangguran dan tingkat upah selama 3 bulan.

Pergerakan poundsterling sesi Asia (08:40:00 WIB) bergerak kuat terhadap dollar AS,  setelah  dibuka lebih rendah  dari perdagangan sebelumnya pada 1.2152   di  awal   perdagangan sesi Asia,  kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2161 setelah sempat mencapai posisi  terendah di 1.2146. Perdagangan sebelumnya kurs pound sempat mencapai posisi terendah dalam 2 bulan di posisi 1.2007.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat  pair GBPUSD  akan alami koreksi kembali jika kenaikan suku bunga Fed tinggikan dollar AS.

Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*