Pound Melemah, Potensi Penurunan Lanjutan

Sterling pada perdagangan minggu ini ( 17 – 22 Maret ) secara umum terpantau menunjukkan tren melemah terhadap Dollar AS. Perdagangan pasangan mata uang GBP/USD ini setelah dibuka pada kisaran 1.6639 di awal minggu perdagangan telah turun sekitar -150 pips atau sekitar -0.90 % dan ditutup pada kisaran 1.6488.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa melemahnya mata uang Sterling pada minggu ini terkait dengan laporan dari Office for National Statistics kepada publik bahwa terjadi kenaikan pada pinjaman publik di negara ini yang merupakan dampak dari defisit pada anggaran.

Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya penurunan pada indikator fundamental ekonomi Public Sector Net Borrowing yang turun 7.5B dari nilai pada periode sebelumnya yaitu -6.8B. Pengumuman tersebut menunjukkan kinerja yang lebih mendingan dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik 7.8B.

Adapun pada perdagangan pada minggu mendatang ( 24 – 29 Maret ), range normal perdagangan GBP/USD mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.642 lalu kemudian di 1.6352. Sedangkan level resistance pada kisaran 1.6611 kemudian pada 1.6734.

Pergerakan pasangan mata uang ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data ekonomi yang diantaranya adalah : Current Account dan Final GDP q/q.

 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*