Potensi Investasi $ 200 Miliar Bagi Indonesia Setelah Peringkat Investment Grade S&P

Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dapat menikmati investasi $ 200 miliar di masa depan setelah kenaikan peringkat kredit oleh S & P Global Ratings, demikian pernyataan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brodjonegoro di sela-sela Nomura Investment Forum di Singapura, seperti yang dilansir CNBC pada hari Rabu (07/06).

Bambang menyatakan setelah peringkat investment grade ini, yakin ada lebih dari $ 100 miliar atau $ 200 miliar investasi potensial, tidak hanya di obligasi pemerintah tapi juga saham dan obligasi korporasi.

Dari tiga lembaga pemeringkat utama, S & P merupakan yang terakhir menilai peringkat sovereign Indonesia sebagai investment grade. Perusahaan tersebut telah lama menahan status yang diharapkan Indonesia, namun dalam sebuah keputusan bulan lalu, S & P akhirnya mengubah suaranya, dengan alasan berkurangnya risiko fiskal. Negara dengan peringkat lebih tinggi biasanya menikmati biaya pinjaman yang lebih murah.

Bambang juga mengatakan dana dari Jepang dan Timur Tengah bisa menjadi sumber investasi masa depan.

Indonesia memiliki hubungan baik dengan negara-negara Timur Tengah dan mengingat krisis diplomatik saat ini antara Qatar dan pemerintah Arab yang terkemuka, Jakarta mendorong para pihak untuk melakukan dialog yang konstruktif, demikian tambahan Bambang.

Sebagai importir minyak bersih, Indonesia akan memantau dampak sengketa harga minyak mentah dan menghitung dampaknya pada biaya bahan bakar dalam negeri, demikian pernyataan Bambang.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*