Politik Belum Adem, Rupiah Terlemah Sejak Desember 2013

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus bergerak melemah. Bahkan kali ini rupiah berada dalam posisi terlemah sejak hampir setahun lalu.

Mengutip dari Reuters, Rabu (8/10/2014), dolar AS diperdagangkan di posisi Rp 12.235. Posisi dolar AS terkuat berada di Rp 12.240.

Ini merupakan pelemahan rupiah yang terdalam sejak hampir setahun lalu. Pada 27 Desember 2013, dolar diperdagangkan di Rp 12.260.

Menurut riset Woori Securities, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi pelemahan rupiah. Pertama adalah faktor eksternal dari AS.

Bank sentral AS The Federal Reserves/The Fed disebutkan akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Investor sudah mulai ambil ancang-ancang untuk masuk ke pasar AS dan melepas aset-aset di negara berkembang, termasuk yang berbasis rupiah.

Kedua adalah dari dalam negeri. Saat ini, politik nasional masih sangat dinamis terutama di parlemen.

Koalisi Merah Putih kembali memenangi ‘pertarungan’ di parlemen dengan merebut kursi pimpinan MPR. Ini semakin menegaskan dominasi koalisi pendukung Prabowo Subianto di pilpres 2014 tersebut di Senayan.

Sementara Koalisi Indonesia Hebat, pendukung presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), adalah kubu minoritas. Dikhawatirkan kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi nantinya akan terganjal di DPR.

“Pelaku pasar merasa perebutan kekuasaan di tingkat parlemen kurang kondusif dan mereka masih cenderung wait and see. Masih adanya sentimen negatif diperkirakan akan menyulitkan rupiah untuk berbalik positif dalam waktu dekat,” papar riset tersebut.

(hds/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*