Pimpinan DPR Ini Kritik Mentan, Menteri Susi, Hingga Dolar Rp 13.000

Jakarta -Mulai 28 Maret 2015, pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Harga Premium naik jadi Rp 7.300/liter di luar Jawa-Bali, dan Rp 7.400/liter di Jawa-Bali. Sementara harga Solar naik jadi Rp 6.900/liter.

Agus Hermanto, Wakil Ketua DPR, mengatakan sebenarnya kenaikan harga BBM sudah bisa diperediksi. Pasalnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung melemah. Dolar memang dalam beberapa waktu terakhir menembus Rp 13.000.

“Kalau saya lihat penurunan nilai tukar rupiah, BBM pasti naik. Beli BBM dengan dolar, per hari puluhan ribu dolar. Ini yang seharusnya merupakan konsentrasi kita,” jelasnya di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Namun, Agus menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kurang cepat menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah. Bahkan menteri-menteri di Kabinet Kerja dinilainya hanya sibuk blusukan untuk pencitraan.

“Menteri ekonomi seolah-olah santai, lalu mengulangi kebiasaannya blusukan cari popularitas. Saya kira harus disetop oleh menteri tersebut,” tegasnya.

Agus pun menyindir sejumlah menteri. Pertama adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

“Harga pangan naik. Sudah janji beri traktor, setelah itu menterinya tidak dieksekusi. Sebagai masyarakat harus lihat ini. Masalah beras, Mentan harus ke sana,” katanya. Next

(hds/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*