Pilihan Brexit akan Gerus Pound 10 Persen

INILAHCOM, London – Jika Inggris akhirnya keluar dari keanggotaan Uni Eropa maka nilai tukar pound akan melemah sekitar 10 persen terhadap dolar AS.

Menurut Kepala Strategi Derivatif di Susquehanna Financial Group, Stacey Gilbert mengatakan jika Inggris keluar maka akan terjadi dampak besar terhadap pasar valuta asing. “Jika warga Inggris bertahan mungkin akan menguat 5-6 persen,” katanya seperti mengutip cnbc.com, Sabtu (18/6/2016).

Mata uang pound telah melemah cukup dalam pada tahun ini. Pelamahan tersebut mungkin telah mengantisipasi rencana referendum tersebut.

Rencana referendum pertama digulirkan pada Februari 2016, dengan pelaksanaan pada 23 Juni 2016 pekan depan. Hasil jajak pendapat terakhir, 50 persen suara memilih untuk meninggalkan Uni Eropa.

Di pasar mata uang, pound menjadi sangat riskan. “Dengan membandingkan pound dengan mata uang safe haven mengalami aksi jual selama 30 hari terakhir,” katanya seperti mengutip cnbc.com.

Potensi Brexit menjadi salah satu sentimen negatif pada pasar modal global saat ini. Kurs dolar AS pada perdagangan akhir pekan ini di AS juga mengalami tekanan. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,48 persen menjadi 94,111 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1285 dolar dari 1,1239 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4369 dolar dari 1,4233 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7400 dolar dari 0,7371 dolar.

Dolar dibeli 104,19 yen Jepang, lebih rendah dari 104,38 yen pada sesi sebelumnya. Dolar merosot menjadi 0,9593 franc Swiss dari 0,9647 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2864 dolar Kanada dari 1,2941 dolar Kanada.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*