Pileg Usai, Rupiah dalam Tekanan Negatif

INILAHCOM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah melemah 1,23%. Pasar dinilai merespons negatif hasil pemilu legislatif 9 April 2014. Seperti apa?

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia, dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah melemah 140 poin (1,23%) pada 11 April 2014 ke posisi 11.450 per dolar AS dibandingkan akhir pekan sebelumnya di level 11.310 per 4 April.

“Laju nilai tukar rupiah ambruk sepanjang pekan kemarin,” kata Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (16/3/2014). Padahal, laju nilai tukar rupiah di awal pekan beriringan dengan laju IHSG yang berbalik menghijau.

Pelaku pasar uang, lanjut dia, awalnya memperkirakan BI rate akan tetap dipertahankan di level 7,5% untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia yang sempat melambat sebelumnya. “Di sisi lain, berbalik arah menguatnya Euro dan Yen setelah memanfaatkan melemahnya dolar AS yang merespons masih adanya data-data AS berupa nonfarm payrolls yang turun, unemployment rate yang naik tipis, hingga manufacturing payrolls yang tercatat minus, memberikan tambahan peluang kenaikan bagi rupiah.

Ternyata, kata Reza, setelah rilis BI rate yang tetap di level 7,5%, laju nilai tukar rupiah justru melemah berbarengan dengan melemahnya sejumlah mata uang Asia. “Terutama, pelemahan yuan seiring dengan adanya potensi perlambatan di China,” ujarnya.

Rupiah masih melanjutkan aksi jual setelah menguat dalam beberapa hari sebelumnya. “Oversubscribe-nya lelang SBSN belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah,” timpal Reza.

Bahkan rilis hasil sementara quick count Pileg, juga direspons negatif. Aksi jual pun kian tak terbendung. “Padahal saat itu terdapat sentimen positif dari pertumbuhan kredit perbankan sebesar 20%-21% namun, juga tertutupi oleh hasil perhitunngan tersebut dan melemahnya Yuan setelah dirilis penurunan ekspor dan impor China,” ungkap dia.

Di akhir pekan, aksi jual masih terjadi sehingga rupiah pun masih dalam pelemahannya. “Rupiah sempat melewati target support 11.325. “Rupiah di pekan depan masih akan variatif berpeluang melanjutkan pelemahan kecuali jika ada sentimen tertentu lainnya yang positif. Cermati data-data regional dan masih adanya imbas dari perkembangan politik Pileg,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*