Pidato The Fed Diprediksi Menguatkan Rupiah

Pidato The Fed Diprediksi Menguatkan Rupiah

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan bahwa pidato pimpinan bank sentral Amerika Janet Yellen–yang memastikan penurunkan nilai stimulus secara bertahap–akan berdampak positif ke nilai penguatan rupiah. Sebab, dengan kebijakan moneter ketat The Fed ini akan menahan pelarian modal investor asing.

“Hal ini akan positif untuk laju penguatan rupiah. Hari ini diperkirakan rupiah akan diperdagangkan pada level 12.100 sampai 12.200 per dolar AS,” ujar Lana ketika dihubungi, Rabu, 12 Februari 2014.

Lana mengatakan pidato Yellen di depan kongres ini dinilai penting. Namun, sepanjang tidak ada kejutan yang berarti dalam arah kebijakan ekonomi AS, maka rupiah akan tetap bergerak positif. Apalagi tidak ada kekhawatiran Yellen terhadap data tenaga kerja selama dua bulan terahir.

“Saat ini ada kestabilan nilai mata uang di emerging market pasca-rilis data tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi pada pekan lalu. Kondisi data ekonomi global yang melemah juga menimbulkan sentimen berkurangnya ruang pelaksanaan pemangkasan stimulus,” ujar Lana.

Meskipun rupiah diperkirakan akan menguat terbatas, masih ada proyeksi pelemahan karena saat ini aliran dana keluar masih dominan. Apalagi pelaksanaan pemilihan umum diprediksi dapat menyebabkan hot money atau dana dari asing enggan masuk pasar Indonesia.

Pada perdagangan kemarin, rupiah menguat 0,21 persen terhadap dollar AS ke level Rp 12.148 per dollar. Bank Indonesia menetapkan nilai tengah rupiah berada pada level Rp 12.174 per dolar AS, melemah dibandingkan penutupan akhir pekan lalu pada Rp 12.166 per dollar.

GALVAN YUDISTIRA

Berita Terpopuler
Usai ‘Layani’ John Weku, Feby Kontak Anggita Sari
Ahok Girang Terima Bantuan dari Uni Eropa
Gangguan di Gambir, Ribuan ‘Roker’ Terlunta-lunta
Busway Pembelian 2010 Diduga Juga Bekas


Sumber: http://www.tempo.co/rss/bisnis

Speak Your Mind

*

*