PGAS Anggarkan 2,4T dari Capex 15T Untuk Bangun Gas Baru, Saham Cenderung Melemah

PGAS Anggarkan 2,4T dari Capex 15T Untuk Bangun Gas Baru, Saham Cenderung Melemah

Setelah minggu lalu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengumumkan anggaran capex untuk tahun 2014 sebesar Rp 15triliun. Maka hari ini (13/2) manajemen PGAS menyampaikan porsi anggaran sebesar US$200 juta atau sekitar Rp2,4 triliun akan digunakan untuk pembangunan gas baru di seluruh wilayah Indonesia.

Manajemen berharap melalui ekspansi tersebut, dampaknya akan dirasakan oleh sektor rumah tangga sehingga dapat menikmati gas bumi yang lebih ramah lingkungan, efisien dan aman. Selain untuk sektor rumah tangga, perseroan juga membangun infrastruktur gas untuk transportasi. Tahun ini, PGN akan membangun 16 SPBG dan MRU di Jakarta, Surabaya dan Sukabumi.

Untuk meningkatkan penggunaan gas bumi di masyarakat, perseroan akan melakukan pembangunan jaringan baru secara masif melalui “Gerakan PGN Sayang Ibu”. Dalam program ini PGN akan membangun jaringan gas baru untuk 1 juta pelanggan dan tahun ini menjadi awal dari program itu. Diharapkan melalui anggaran tersebut, akan banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh pihak eksternal.

Hingga saat ini laporan keuangan PGAS untuk kuartal IV memang belum rilis. Namun untuk mempertimbangkan aksi korporasi yang akan dilakukan tersebut, kita bisa mengacu kepada laporan keuangan interim perusahaan, terlihat bahwa PGAS menunjukkan tren laba bersih yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga kuartal-III 2013, laba bersih yang dihasilkan PGAS mencapai Rp 6.8 triliun. Demikian juga ROA dan ROE  PGAS pada kuartal-III adalah sebesar 17,04% dan 27,67%. Angka tersebut cukup dapat dipakai untuk merepresentasikan kinerja keuangan perusahaan. Dengan melihat tingkat pengembalian yang tinggi tersebut dan pertumbuhan laba serta asset perseroan ditiap kuartal (dan tahunnya), dapat dikatakan bahwa berinvestasi pada PGAS dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang cukup tinggi bagi investor.

Pada perdagangan saham pagi tadi, PGAS sempat dibuka menguat 0,62% ke level 4.835 dan sejumlah 19,5 juta saham yang diperdagangkan hingga saat ini. Namun sayang hingga berita ini diturunkan, saham PGAS mengalami indikasi penurunan, dan sempat menyentuh di level terendah pada 4.795, jatuh 0,82% dibandingkan saat pembukaan.

Indikator teknikal menunjukan potensi pelemahan dimana MACD tunjukan potensi pelemahan di area yang positif, stochastic bergerak melambat dan mulai berusaha keluar dari area jenuh jenuh beli, sementara RSI masih mendatar di area 50 persen yang menandakan harga sedang berkonsolidasi.

Secara teknikal,ULTJ pada awal pekan ini gagal menembus resistance pada 4.875 dan dengan demikian diperkirakan harga akan berkonsolidasi pada kisaran support 4.805 hingga resistance. Jika pelemahan berlanjut maka harga diperkirakan akan menuju level support berikutnya di level 4.700.

(sr/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*