Peso Lebih Kuat dari Rupiah, 'TKI' Filipina Gajinya Lebih Gede Daripada RI

Malang -Kondisi ekonomi global yang tidak menentu membuat mata uang rupiah semakin terpuruk dan sempat menembus Rp 14.300 per dolar.

Hampir semua mata uang negara-negara ASEAN juga bereaksi negatif pada kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini.

Direktur Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, di regional Asia Tenggara, tercatat hanya mata uang Filiphina, peso, yang terbukti paling stabil.

“Soal bagaimana supaya rupiah kita kuat, seharusnya pemerintah bisa meniru apa yang dilakukan Filipina. Kita ada TKI (tenaga kerja Indonesia), mereka juga punya TKF (tenaga kerja Filipina). Bedanya, TKF jauh lebih berkualitas dan dibayar lebih mahal dibanding TKI,” ungkap Tiko, sapaan Kartika ditemui di Hotel Harris, Malang, Jumat (11/9/2015).

Kuatnya mata uang peso, kata Tiko, tak lepas dari besarnya uang remitansi yang dikirimkan TKF yang bekerja di banyak negara. Yang membedakan, TKF bekerja dengan bekal skill mumpuni sehingga dibayar lebih tinggi ketimbang TKI.

“Coba lihat di negara-negara kaya AS, pasti yang jadi baby sitter kebanyakan orang Filipina dengan gaji besar. Karena mereka dibekali skill bahasa dan keterampilan. Beda dengan TKI, padahal jumlahnya hampir sama orang kita dan Filipina yang bekerja di luar,” jelas Tiko.

“Devisa paling besar Filipina salah satunya datang dari remitansi. Sekitar US$ 15 miliar per tahun, kalau TKI kita diberi kemampuan sama kaya Filipina, saya kira rupiah kita tidak seperti ini. Bagaimana pemerintah bisa dorong ke arah situ,” imbuh Tiko.Next

(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*