Pertumbuhan Ekonomi Malaysia Q3 Meningkat 4,3 Persen

Pertumbuhan ekonomi Malaysia mengalahkan perkiraan dengan pertumbuhan konsumsi swasta dipercepat, membantu belanja pemerintah yang lemah.

Produk domestik bruto naik 4,3 persen kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, setelah naik 4 persen dalam tiga bulan sebelumnya, demikian Bank Negara Malaysia mengatakan di Kuala Lumpur, Jumat (11/11).

Adapun perkiraan median dari 19 ekonom yang disurvei Bloomberg News adalah 4 persen. PDB tumbuh 1,5 persen dari tiga bulan sebelumnya

Konsumen dan perusahaan Malaysia sekarang menjadi pilar pertumbuhan ekonomi setelah jatuhnya harga minyak mentah global menekan ekspor dan membatasi kemampuan pemerintah untuk belanja. Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS menimbulkan risiko bagi perekonomian Asia yang harus ditindaklanjuti dengan mengatasi hambatan perdagangan.

Perdana Menteri Najib Razak telah mengalokasikan lebih banyak dana untuk orang miskin dan berjanji memberikan bonus bagi pegawai negeri untuk mendukung konsumsi domestik. Bank sentral melaporkan kejutan pemotongan 25 basis poin dalam tingkat kebijakan suku bunga acuan pada bulan Juli dan menurunkan jumlah uang tunai yang bank harus disisihkan sebagai cadangan awal tahun ini.

Bank sentral Malaysia memiliki ruang untuk dua penurunan suku bunga lagi sampai akhir 2017, Wellian Wiranto, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura, mengatakan sebelum pengumuman. Dia memperkirakan penurunan suku bunga ketika pembuat kebijakan bertemu akhir bulan ini, menambahkan bahwa fluktuasi potensial di ringgit akan berada di antara alasan yang mempengaruhi keputusan.

Bank sentral mengatakan Jumat bahwa sementara pertumbuhan adalah “saat ini relatif tenang,” itu diproyeksikan untuk mengambil langkah-langkah kebijakan memperoleh dorongan dan peningkatan prospek global.

Bank sentral juga mengatakan bahwa volatilitas ringgit akan bertahan terutama karena ketidakpastian eksternal termasuk minyak, prospek ekonomi Tiongkok dan Brexit.

Gubernur Muhammad Ibrahim mengatakan ringgit akan terus menjadi peran bank sentral dalam pasar yang ditentukan dan untuk terus mengelola volatilitas ekstrim dalam ringgit dengan tidak ada tingkat yang ditargetkan atau jalur yang telah ditentukan.

Pengeluaran konsumsi dalam negeri naik 6,4 persen kuartal terakhir dari tahun lalu, dibandingkan dengan 6,3 persen pada tiga bulan sebelumnya.

Secara keseluruhan pengeluaran sektor publik naik 0,3 persen pada periode, mengurangi dari 6,9 persen sebelumnya.

Ekspor turun 1,3 persen pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*