Permintaan Minyak Iran dari Asia Terus Bertambah Sejak Kelonggaran Sanksi Barat

Permintaan Minyak Iran dari Asia Terus Bertambah Sejak Kelonggaran Sanksi Barat

Para konsumen di Asia telah meningkatkan pembelian minyak mentah Iran hingga 22 persen pada bulan Januari dari tahun lalu. Naiknya pembelian ini disebabkan adanya kelonggaran sanksi embargo menyusul kesepakatan penting yang terjalin pada bulan November lalu setelah Iran setuju membatasi program nuklirnya.

Penjualan minyak kepada negara anggota OPEC dimulai pada bulan Januari, setelah empat konsumen terbesarnya kembali mengimpor minyak hingga di atas 1 juta barel per hari. Jumlah itu diprediksi akan terus bertambah, sebab banyak negara-negara Barat yang ingin kembali mengimpor minyak dari Iran.

China, India, Jepang, dan Korea Selatan bersama-sama membeli rata-rata 1,25 juta barel minyak Iran per hari bulan lalu. Pada Januari tahun lalu, ketiga negara itu membeli 1,03 juta barel per hari.

Peningkatan ekspor minyak mentah dari Iran mungkin akan meringankan beban produksi negara produsen minyak lain seperti Arab Saudi dan Irak yang harus menaikkan produksi untuk mengisi kesenjangan yang diciptakan oleh sanksi Barat di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Bulan lalu, Amerika Serikat dan Uni Eropa mulai menindaklanjuti pelonggaran sanksi yang dijanjikan untuk Iran terkait dengan ekspor minyak, perdagangan logam mulia, dan jasa otomotif sebagai hasil dari kesepakatan yang terjalin di bulan November.

Sebagai bagian dari bantuan tersebut, Iran telah mulai menerima pembayaran pembelian minyak angsuran pertama dari pembeli sebanyak USD 4,2 miliar, dengan angsuran kedua sebesar USD 450 juta lain yang akan jatuh tempo pada hari Sabtu dari Korea Selatan.

Jepang membuat pembayaran pertama sebesar USD 550 juta untuk 1 Februari, dan India mengatakan pekan ini pihaknya siap untuk membayar USD 1,5 milyar untuk Iran terkait dengan pembayaran yang tertunda.

 

(Rizki Abadi/Journalist Vibiznews)

Editor : Jul Allens

Pic : economicstudents


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*