Permintaan Kopi Dalam Negeri Bakal Naik Tajam Imbas Pemilu dan Piala Dunia, Ekspor Turun

Permintaan Kopi Dalam Negeri Bakal Naik Tajam Imbas Pemilu dan Piala Dunia, Ekspor Turun

Ekspor kopi dari Indonesia diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 17 persen tahun ini dan mencapai level paling rendah sejak tahun 2011 (21/2). Pemilu dan Piala Dunia yang sama-sama berlangsung tahun 2014 ini akan menaikkan konsumsi kopi lokal hingga mencapai rekor tertinggi. Sementara itu curah hujan yang tinggi juga menurunkan output kopi di dalam negeri.

Penjualan ekspor kopi diperkirakan akan turun menjadi 375,000 metric ton pada tahun 2014 ini, dari 450,000 metric ton di tahun 2013. Level ini merupakan yang paling rendah dalam tiga tahun belakangan.

Permintaan dari dalam negeri diproyeksi mengalami kenaikan sebesar 7.5 persen dari 200,000 ton. Kenaikan ini cukup besar mengingat rata-rata kenaikan permintaan dari dalam negeri selama tiga tahun belakangan hanya sebesar 5 persen.

Produksi kopi robusta di Indonesia diperkirakan turun menjadi 520,000 ton dari 600,000 ton tahun sebelumnya. Produksi ini akan menjadi yang paling rendah sejak musim 2011-2012.

Harga kopi robusta telah memasuki pola bullish di bulan Desember, mengalami rebound sebesar 36 persen menjadi 1943 dollar per ton di perdagangan NYSE Liffe London kemarin. Pada bulan November lalu harga sempat anjlok capai level 3 tahun terendah.

Sementara itu harga kopi arabika berjangka tampak mengalami kenaikan sebesar 49 persen menjadi 1.6515 dollar sepanjang tahun 2014 ini.

Ika Akbarwati/ Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research                                                                   

Editor: Jul Allens                                


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*