Perlukan Menggunakan Hedging Saat Loss ?

Berapa banyak di antara Kamu yang lebih memilih melakukan strategi locking (hedging) ketika kerugian terjadi? Sepertinya jauh lebih banyak. Tetapi apakah strategi hedging ini benar-benar efisien untuk diterapkan dalam forex trading?

Seperti apa strategi hedging itu ?
Misal saya buy 1 lot EUR/USD di level 1.39500, lalu harga turun ke 1.39000. Di situ saya floating loss $500 ? di level 1.39000 itu saya lalu transaksi sell 1 lot. Maka ke mana pun harga bergerak, loss saya tetap hanya sejumlah $500.”

 

Apabila begitu apa bedanya dengan melakukan cut loss? Bukankah dengan cut loss juga sama: ke mana pun harga akan bergerak, loss Kamu tetap hanya sejumlah $500?”

Terkadang pertanyaan tersebut di jawab mudahnya: “Ya… setidaknya tidak akan terlalu sakit”

Tetapi kelompok pro-hedging akan berpendapat berbeda, yaitu : trading tersebut belum tentu loss , dan kondisi itu hanya sementara saja. Nanti kalau harga turun misalnya ke 1.38500 dan saya melihat ada potensi rebound, saya buka hedging-annya. Caranya, posisi sell yang di 1.39000 tadi dilepas, kan ada profit sejumlah $500.

Apabila nanti harga mengalami kenaikan ke 1.39000, posisi saya sudah imbang, tidak lagi loss. Posisi buy tadi bisa saya tutup. Kalau lanjut ke 1.39500, total saya untung $500, yang diperoleh dari posisi sell yang tadi. Kalau naiknya lebih tinggi lagi, misal ke 1.40000, untung saya jadi dua kali lipat!”

 

Izinkan saya menjelaskan.
Dalam trading forex, ketika anda sudah membuka posisi, maka kekuatan modal yang sebenarnya ada pada EQUITY, Bukan pada BALANCE.
Jadi kalimat diatas tadi yang mengatakan bahwa loss yang di hedging tadi hanya sementara saja, akan kita kaji dibawah ini.

Asumsikan trader tersebut memiliki modal sejumlah $10,000. Berdasarkan cerita di atas, ketika harga turun ke 1.39000, ia mengalami loss sejumlah $500. Tepat di saat itu, equity yang ia miliki sudah berkurang, tinggal $9,500.

Ketika hedging sudah terjadi, maka equity tidak akan berubah. maka saat transaksi SELL 1 lot di harga 1.39000 terjadi, tanpa ia sadari, sebenarnya ia telah menutup posisi BUY yang ia buka di harga 1.3950!

Kenapa seperti itu ? Bukankah posisi Buy-nya masih ada?

Coba baca lagi kalimat dalam kotak kuning di atas. Ketika trading, yang dilihat adalah equity, bukan balance. Dalam cerita di atas, equity sudah berkurang sejumlah $500. Tidak ada bedanya dengan melakukan cut loss!

Memang posisi buy masih ada, tapi apa artinya apabila tidak mempengaruhi equity? jadi tidak ada pengaruhnya.

 

Semu
Kita bedah lagi argumen pro-hedging di atas.

“… kalau harga turun misalnya ke 1.38500 dan saya melihat ada potensi rebound, saya buka hedging-annya. Caranya, posisi sell yang di 1.39000 tadi dilepas, kan ada profit sejumlah $500.….”

apabila benar-benar dicermati, profit sejumlah $500 itu sebenarnya semu.

Sekali lagi: dalam trading, kekuatan modal ada di equity!

“Profit” sejumlah $500 itu memang tercatat di account history dan masuk ke balance, tetapi coba kita cermati lagi.

Jangan lupa, masih ada posisi BUY yang terbuka di 1.39500. Apa yang terjadi pada posisi buy tersebut? Tidak terelakkan lagi, pada saat harga berada di 1.38500 maka loss yang dialami posisi buy tersebut sudah membesar menjadi -$1,000.

forex trading, strategi forex, broker forex

Jadi, meskipun posisi SELL 1.39000 di-close dan menghasilkan “profit” sejumlah $500, pada kenyataannya equity tidak bertambah karena posisi BUY yang “tertinggal” masih memiliki tanggungan loss sejumlah $1000. Sehingga, saat itu, keadaan masih saja loss $500. Karena equity tetap masih berada di angka $9,500, bahkan bisa jadi kurang dari itu kalau komisi dan swap (kalau ada) turut dihitung.

 

Utopis
Selanjutnya dikatakan juga: “… kalau nanti sesudah itu harga naik lagi ke 1.39000, posisi saya sudah impas. Posisi buy tadi bisa saya tutup. Seandainya trend naik terus ber lanjut ke 1.39500, total saya untung $500, yang diperoleh dari posisi sell yang tadi. Kalau naiknya lebih tinggi lagi, misal ke 1.40000, untung saya jadi dua kali lipat!”

apabila pasar memang menuruti cerita tersebut, alangkah indahnya. Terlalu berharap harga akan bergerak sesuai keinginan kita adalah hal yang utopis dalam forex trading.Namun kita telah lama sama-sama sepakat bahwa pasar memiliki kehendaknya sendiri.

 

Banyak alasan yang bisa dikemukakan untuk membenarkan tindakan hedging saat loss. Tetapi apabila diurutkan lagi dengan perhitungan equity seperti yang diuraikan di atas, akan terlihat bahwa selain menyita waktu dan pikiran, strategi ini juga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan equity. Dibandingkan dengan cut loss, beban psikologisnya akan semakin besar.

Sekarang kita bandingkan dengan apabila Kamu melakukan cut loss.

 

sesudah cut loss dilaksanakan pada harga 1.39000, maka tidak ada lagi beban pikiran. Loss adalah loss.

Ketika harga turun ke 1.38500, apabila Kamu melihat ada potensi rebound (seperti yang dilihat oleh pelaku hedging), Kamu bisa kembali membuka posisi buy. Meskipun tetap ada resiko harga akan terus turun, beban psikologis Kamu tak akan seberat pelaku hedging. Mengapa?

Sinyal buy di level 1.38500 sangat mungkin tidak muncul di hari yang sama ketika hedging dibuka (dalam hal ini adalah dengan menutup posisi sell). Mungkin saja muncul di hari berikutnya, atau justru dua hari kemudian. Tidak ada yang tahu persis. Pengguna teknik hedging, kemungkinan besar tidak akan bisa tidur selelap trader yang telah melakukan cut loss. Bagaimana apabila seandainya harga terus turun ketika ia tertidur, sementara ia tak bisa kembali melakukan hedging?

Tentu saja masih ada argumen: pasang stop order. Sell stop di level 1.38000. hedging lagi? Tentu akan kembali menyita waktu dan pikiran.

Kalau cut-loss? Ya sudah. Seperti yang dikatakan tadi: hanya tinggal sejarah. Tidak akan mempengaruhi keputusan transaksi selanjutnya.

Tidak sepenuhnya “haram”
Begitupun, saya tidak menyatakan bahwa hukum hedging dalam forex trading adalah sepenuhnya “haram”. Silakan apabila Kamu ingin menjalankan teknik ini, namun Kamu harus memenuhi spesifikasi ini:

Sangat berpengalaman. apabila Kamu adalah pemula, sangat tidak disarankan mempergunakan teknik ini.
Sangat akurat. Ingat, posisi selanjutnya yang Kamu ambil akan sangat mempengaruhi posisi sebelumnya. apabila akurasi analisa Kamu tidak tinggi, hindari mempergunakan teknik ini.
Tidak emosional. apabila saat trading Kamu masih cenderung emosional, mempergunakan teknik hedging hanya akan memperburuk kondisi psikologis Kamu. Pada gilirannya akan menghancurkan akun trading Kamu.

 

(Yn)

Speak Your Mind

*

*