Inginkah Anda Mengganti Strategi Trading Forex?

Ada kalanya kamu mengalami loss meskipun telah menjalankan strategi trading dengan benar, dalam arti sesuai dengan rule yang ditetapkan oleh sistem trading tersebut. Terkadang loss demi loss bahkan terjadi dengan beruntun. kamu telah mengerti bahwa forex trading memang beresiko, tetapi loss beruntun itu membuat kamu bertanya-tanya apakah memang sistem trading yang kamu pergunakan memang benar-benar efektif?

Jika kamu telah memahami bahwa resiko memang adalah bagian tak terpisahkan dari trading, maka pola pikir kamu sudah benar. Bahwa kamu menjadi ragu akan efektivitas dan akurasi sistem trading yang kamu pergunakan, itu lain hal. Perlu kamu ketahui bahwa bukan hanya kamu yang pernah merasakan hal seperti itu.

Lalu apa yang bisa kamu lakukan?

Stay calm and stick to the plan
Ingat bahwa sebelum kamu memilih untuk menjalankan strategi trading tertentu, kamu telah lebih dahulu melakukan uji coba. Uji coba tidak cukup hanya dilakukan beberapa kali saja, melainkan harus dalam kurun waktu tertentu.

Ada dua tahap uji coba sebuah sistem trading. Tahap pertama adalah backtest, yaitu mempergunakan data pergerakan harga beberapa waktu lebih dahulu. Kami menyarankan untuk melakukan backtest setidaknya dengan data pergerakan tiga tahun terakhir, agar kamu bisa mengetahui reaksi sistem trading tersebut dalam berbagai kondisi pasar.

Tahap selanjutnya adalah forward test, yaitu melakukan trading dengan dalam situasi pasar sesungguhnya (real time). Tahapan forward test ini dibagi lagi menjadi dua tahap: demo dan real. Di tahap demo, kamu menguji coba sistem tersebut (tepatnya: simulasi) dengan melakukan transaksi di demo account. kamu bisa mendapatkan demo account dengan mendaftar di sini.

Forward test tahap demo ini juga sebaiknya tidak dilakukan dengan tergesa-gesa. Minimal kamu lakukan selama enam bulan dengan konsisten. Minimal tiga bulan. Ketika sudah bisa memperlihatkan hasil positif, barulah kamu lanjutkan di ke tahap real di real account.

Di tahap real kamu akan menguji coba sistem tersebut dengan modal sungguhan. Untuk itu kamu perlu membuka real account di sini.
Jadi, tidak ada alasan untuk cepat berputus asa dengan strategi trading yang kamu pergunakan walaupun seandainya kamu sekarang ini terus-menerus loss.Kamu lebih dahulu sudah menyatakan bahwa sistem atau strategi trading tersebut memang profitable.

Tetapi masih ada pertanyaan: mengapa loss terjadi bertubi-tubi? Nah, untuk menjawab rasa penasaran itu, lakukan langkah selanjutnya: review kondisi pasar.

Review kondisi pasar
Tidak semua sistem trading bisa bekerja dengan baik di semua kondisi pasar. Sebagai misal, sistem trading yang berbasis trend following normalnya tidak mampu memberikan hasil yang memuaskan saat pasar bergerek sideway atau flat. Sebaliknya, sistem trading yang memanfaatkan range sempit normalnya juga kelabakan ketika disuguhi rally pasar yang panjang.

Maka, ketika loss-loss yang kamu alami mulai terasa “tidak wajar”, cobalah untuk mengkaji ulang kondisi pasar saat itu sebelum memilih untuk mengubah sistem trading yang sudah kamu miliki.

Coba evaluasi, apakah kondisi pasar saat itu memang memungkinkan penggunaan sistem trading tersebut?

Sesuaikan trading plan
Trading plan tidak boleh kaku. Salah satu bentuk fleksibilitas trading plan kamu adalah menyesuaikan pengelolaan modal dan pembatasan resiko.

Jika misalnya dalam trading plan lebih dahulu kamu menentukan toleransi resiko 5% per transaksi, ubahlah menjadi – misalnya – 3%, jika memungkinkan.

Jika pada mulanya kamu mematok risk-to-reward ratio 1:2, cobalah untuk sedikit berkompromi dengan memperkecil perbandingannya menjadi 1:1.

Jangan lupa untuk juga menyesuaikan toleransi resiko sesuai dengan kondisi modal terkini. Jika misalnya modal awal kamu adalah $1,000, dengan toleransi resiko 5% per transaksi maka artinya resiko yang kamu hadapi adalah loss $500 per transaksi.

Tetapi sekamuinya karena loss yang terjadi modal kamu tinggal – katakanlah – $700, maka kamu harus sesuaikan toleransi resiko kamu. Kalaupun akan tetap menggunakan batasan 5%, maka kamu harus menghitungnya dari sisa modal, yaitu $700. Dengan demikian, resiko per transaksi selanjutnya menjadi 5% dari $700, yaitu $35. Dengan demikian, “nafas” kamu di dunia forex trading akan lebih panjang.

Kaji juga kekuatan modal kamu, jangan-jangan justru modal kamu terlalu kecil untuk bisa mengoptimalkan sistem trading yang kamu miliki. Sebagai misal, saya mencoba untuk menjalankan strategi trading dengan dana minim dan terbukti sulit untuk bisa berhasil. Itu karena keterbatasan modal membuat saya tidak leluasa untuk “menangkap” peluang di beberapa currency pair sekaligus. Silakan baca ulasannya di sini.

Pertimbangkan modifikasi sistem trading
Jika memang kamu merasa – tentunya melalui analisa yang obyektif – bahwa sistem trading yang kamu pergunakan tidak lagi bisa memenuhi kondisi pasar, tidak ada salahnya untuk melakukan perbaikan.

kamu bisa mencoba menilik kembali, bagian-bagian mana yang mungkin terlewat. Apakah sistem tersebut telah “lengkap”, dalam arti telah memiliki komponen-komponen stkamur? Yang dimaksud dengan “komponen stkamur” misalnya adalah indikator trend, indikator “trigger” untuk mendapatkan informasi kapan membuka posisi serta indikator yang bisa memberikan kamu informasi kapan harus menutup posisi.

Jika belum lengkap, cobalah lengkapi. Jika sudah lengkap, cobalah perbaiki dan jika memungkinkan: upgrade.

Jadi, jangan terburu-buru mengubah strategi yang kamu miliki, karena hal itu juga berarti kamu harus kembali melakukan adaptasi dalam menjalankan strategi yang baru. Sebelum memilih untuk “pindah ke lain hati”, cobalah lakukan langkah-langkah yang disampaikan di atas.

 

(yn)

Speak Your Mind

*

*