Perjalanan Dolar AS Dari Rp 2.000 Kini Rp 13.300

Jakarta -Nilai tukar rupiah sudah mengalami depresiasi cukup dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tahun ini, sudah jatuh 7,7% dari awal tahun. Tak terasa, dolar AS sudah naik tinggi.

Rupiah sudah mengalami perjalanan yang panjang sampai dolar AS sampai di kisaran Rp 13.000-an. Pada 25 tahun lalu, dolar AS hanya sebesar Rp 2.000 saja.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp 2.000 dengan titik terendahnya di Rp 1.977 per dolar AS pada tahun 1991.

Dolar AS bertahan di kisaran Rp 2.000-2.500 karena Indonesia belum menganut rezim kurs mengambang. Orde Baru kala itu tidak mau tahu, dolar AS harus bertahan di level itu.

Sampai terjadi krisis moneter (krismon) dan terjadi pelemahan rupiah yang sangat drastis. Memasuki pertengahan 1997 Indonesia pun meninggalkan sistem kurs terkendali.

Penyebabnya, cadangan devisa Indonesia rontok karena terus-terusan menjaga dolar AS bisa bertahan di Rp 2.000-2.500. Setelah memakai kurs mengambang, dolar AS secara perlahan mulai merangkak ke Rp 4.000 di akhir 1997, lanjut ke Rp 6.000 di awal 1998.

Setelah sempat mencapai Rp 13.000, dolar AS sedikit menjinak dan kembali menyentuh Rp 8.000 pada April 1998. Namun pada Mei 1998, Indonesia memasuki periode kelam. Penembakan mahasiswa, kerusuhan massa, dan kejatuhan Orde Baru membuat rupiah ‘terkapar’ lagi.Next

(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*