Pergerakan Yen, Aussie Dan Dollar Selandia Baru

Yen menguat ke level tertinggi tiga bulan terhadap dolar setelah Bank of Japan menahan diri dari perluasan stimulus yang cenderung melemahkan mata uang dan mengatakan mereka mengharapkan pemulihan ekonomi yang moderat.

Mata uang Jepang menguat terhadap greenback sebagai premi yield AS atas Jepang berada di level terendah sejak Oktober sebelum Federal Reserve merilis hasil pertemuan bulan April mereka. Dolar Australia juga mengalami kerugian tajam dalam dua bulan setelah kepercayaan konsumen turun dan harga bijih besi jatuh ke level terendah sejak September 2012. Kiwi Selandia Baru menyentuh level terendah bulan ini setelah Fonterra Cooperative Group Ltd mengatakan harga seluruh susu bubuk turun untuk lelang ketujuh.

Yen naik 0,4 persen menjadi 100,95 per dolar pada 8:56 di London setelah sempat menyentuh 100,82, level terkuat sejak 5 Februari. Mata uang Jepang dihargai 0,3 persen menjadi 138,47 per euro setelah menyentuh 138,23, tertinggi sejak 7 Februari.

Yen akan terdepresiasi menjadi 108 per dolar pada akhir tahun 2014, menurut perkiraan analis dalam survei Bloomberg.

Aussie jatuh 0,1 persen menjadi 92,33 sen AS setelah sempat mencapai 92.16 sen, terendah sejak 2 Mei. Mata uang Australia ini melemah 0,9 persen kemarin, penurunan terbesar sejak 19 Maret.

Kepercayaan konsumen Australia jatuh ke level terendah sejak Agustus 2011, sebelum siklus pelonggaran bank sentral terbaru dan setelah anggaran pemerintah ditandai dengan pemotongan pengeluaran dan pajak baru pada wajib pajak yang berpenghasilan tinggi.

Dolar Selandia Baru turun 0,1 persen menjadi 85,69 sen AS, setelah menyentuh 85,54 sen, level terendah sejak 30 April.

Indeks harga seluruh susu bubuk turun 1,1 persen, memperpanjang penurunan sejak 5 Februari lelang untuk 23 persen, hasil GlobalDairyTrade Auckland berbasis Fonterra menunjukkan.

Sarah Mey/Vibiz Forex Academy/VM/VBN

Editor : Jul Allens

Pic : commons.wikipedia.org


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*