Pergerakan Saham PT J Resources Asia Pasifik Bukan Rekayasa


shadow

Financeroll – PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menegaskan penguatan harga saham perusahaan pertambangan emas itu di Bursa Efek Indonesia (BEI) bukan rekayasa, tetapi murni mekanisme pasar.

Kenaikan harga saham PSAB itu karena mekanisme pasar, bukan kebijakan selaku manajemen perseroan. Hal tersebut hanya mengupayakan agar bisnis perseroan dapat berjalan lancar dan berkinerja baik dari waktu ke waktu.

Diakui banyak pihak meragukan fundamental emiten berkode PSAB ini, terutama menyangkut harga sahamnya yang terus menguat di tengah penurunan harga emas.

Sepanjang Januari—November 2014, perseroan telah memproduksi emas lebih dari 205.000 troy ounce, melebihi target produksi 2014 yang ditetapkan pada awal tahun ini sebanyak 200.000 troy ounce.

Produksi emas ini berasal dari empat tambang emas milik perseroan di Seruyung, Kalimantan Utara, Bakan dan Lanut di Sulawesi Utara, serta satu tambang di Penjom, Malaysia.

Peningkatan produksi emas yang signifikan ini dikontribusikan oleh dua smelter yang telah dioperasikan di Bakan sejak Desember 2013 dan Seruyung sejak Januari 2014 lalu.

Bila dibandingkan dengan produksi emas pada 2013 lalu sebanyak 66.957 troy ounce, pencapaian sepanjang Januari—November ini lonjakan pertumbuhan 300%.

Saham PSAB pada hari Senin (29/12/2014) dibuka di level 570, menguat 1,79% dibandingkan dengan penutupan perdagangan Kamis (24/12/2014) pada level 560. Bahkan, saham PSAB pernah bertengger di level 590 pada 8 Desember 2014.

Sejak dipublikasikannya lonjakan volume produksi emas yang signifikan itu, banyak pihak yang tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang dikelola ini. Umumnya mereka berupaya menghubungi pemegang saham pendiri perusahaan yang juga merupakan pemegang saham mayoritas.

Kendati demikian, para pihak tersebut mengalami kesulitan untuk berinvestasi atau menjadi pemegang saham perseroan karena pihak pemegang saham mayoritas enggan melepaskan kepemilikannya di PT J Resources Asia Pasifik Tbk.

Karena itu, saham-saham sebanyak 391.749.414 lembar saham yang ditransaksikan oleh investor publik di BEI menjadi target incaran mereka sehingga kondisi itu memicu kenaikan harga saham PSAB di pasar modal Indonesia.

Selain mekanisme pasar, PSAB dapat membukukan keuntungan US$14,87 juta per September 2014 karena manajemen memiliki kebijakan terkait efisiensi dalam hal penambangan.

Perseroan menggunakan teknologi tinggi agar biaya operasional dan penambangan bisa dikurangi semaksimal mungkin, sehingga tetap memperoleh keuntungan kendati menjual emas dengan harga terendah.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*