Financeroll – Pergerakan dolar Australia menguat seiring penguatan pada pasar saham Australia sehingga permintaan higher-yielding asset
oleh investor meningkat. Penguatan dolar Australia ini juga mendapat dukungan dari analis seiring terjadinya global risk appetite sehingga
wajar investor bergairah untuk melakukan aksi beli. Selain itu menurut index Credit Suisse Group AG bahwa pelaku pasar saat ini masih
menantikan keputusan bank sentral Australia yang berencana untuk menaikkan borrowing costs sebesar 11 basis poin atau 0,11 prosentase poin
pada 2015 mendatang. Hal ini sesuai dengan rencana yang dijalankan oleh Perdana Menteri Tony Abbott ketika merilis laporan spending cuts
pemerintah pada federal budget. Kami berpendapat bahwa pergarakan dolar Australia selanjutnya masih berpotansi bullish didukung oleh aksi
investor yang masih bergairah terhadap dolar Australia. Rencana Reserve Bank of Australia untuk menaikkan borrowing costs mendapat
sambutan baik dari pelaku pasar meskipun baru akan dilakukan pada 2015 mendatang. Sementara itu poundsterling melemah akibat dirilisnya
data unemployment rate Inggris yang hasilnya dibawah perkiraan semula. Rupanya pergerakan poundsterling kali ini terpengaruh oleh data
ekonomi yang ternyata hasilnya kurang memuaskan sehingga membuka peluang bagi Bank of England untuk kembali mempertahankan tingkat suku
bunga. Menurut rencana Gubernur BoE Mark Carney akan merilis laporan inflasi per kuartal termasuk laporan perkiraan ekonomi.
(HP-FR)
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind